SURAKARTA, anewsidmedia.com – Remaja merupakan populasi terbesar dibandingkan dengan jumlah populasi rentang usia lainnya. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat sebanyak lebih dari 24 ribu remaja di Indonesia.
Selain itu, remaja merupakan calon daripada generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan kualitasnya dari berbagai aspek.
Salah satunya dari aspek kesehatan dan gizi. Hal tersebut dikarenakan berkaitan dengan kondisi remaja yang masih dalam proses pertumbuhan sehingga kebutuhan gizinya harus terpenuhi dengan baik.
Gizi seimbang merupakan susunan makanan yang dikonsumsi sehari-hari dan mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh seseorang dengan memperhatikan prinsip variasi jenis makannanya, aktivitas fisik yang dilakukan, dan gaya hidup bersih.
Status gizi remaja sangat penting untuk diperhatikan karena remaja sangat rentan mengalami permasalah gizi yang mana akan memberikan dampak negatif seperti anemia, pertumbuhan yang terhambat, ketidakseimbangan asupan, hingga asupan gizi berlebih (overweight).
Oleh karena itu pemenuhan gizi seimbang pada remaja sangat penting untuk diperhatikan.
Edukasi ini dihadiri oleh anggota Forum Anak Kelurahan Banyuanyar, yang merupakan wadah bagi remaja setempat untuk berdiskusi dan belajar tentang berbagai isu penting, termasuk kesehatan.
Dalam edukasi ini, dijelaskan mengenai kebutuhan gizi yang tepat bagi remaja dalam sekali makan. Pemaparan ini dilakukan dengan menggunakan media presentasi PPT dan poster yang mengangkat konsep “Isi Piringku,” yang merupakan panduan visual mengenai porsi makanan yang seimbang dalam satu piring.
Konsep “Isi Piringku” menekankan pentingnya proporsi makanan yang seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, dan mineral dalam setiap kali makan.
Dalam edukasi tersebut, ditekan kan bahwa remaja perlu memahami betapa pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Dengan asupan gizi yang tepat, remaja dapat mengurangi risiko terkena berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, anemia, dan malnutrisi.
Edukasi ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta dapat mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman mengenai kebiasaan makan mereka.
Antusiasme terlihat dari para peserta yang dengan aktif mengikuti seluruh rangkaian acara. Salah satu anggota Forum Anak Kelurahan Banyuanyar menyampaikan respon positifnya, “Kegiatan sosialisasi seperti ini sangat bermanfaat karena saya jadi tahu susunan kebutuhan dari porsi karbohidrat, protein, lemak, dan mineral yang harus dikonsumsi dalam sekali makan.” tutur salah satu remaja anggota forum anak Kelurahan Banyuanyar.
Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi para remaja di Kelurahan Banyuanyar.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pedoman gizi seimbang, para remaja dapat lebih bijak dalam memilih dan mengatur pola makan mereka, sehingga dapat mencegah timbulnya berbagai permasalahan gizi di masa mendatang.
Peran aktif mahasiswa KKN UNDIP dalam memberikan edukasi seperti ini menunjukkan betapa pentingnya peran dunia akademis dalam mendukung kesehatan masyarakat, terutama pada kelompok usia remaja yang sangat membutuhkan perhatian khusus terkait asupan gizi mereka.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan kesehatan yang baik harus dimulai sejak dini, dengan harapan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan berdaya di masa depan.
Penulis:
Yumna Fathiya Nafiah