KLATEN, anewsidmedia.com – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan program kerja monodisiplin dengan topik Optimalisasi Fungsi Kognitif pada Lansia.
Kegiatan ini diselenggarakan pada saat pelaksanaan posyandu lansia di Dukuh Baturan Desa Tulung pada hari Rabu, 14 Agustus 2024 dan dihadiri oleh para lansia di dukuh tersebut dan kader kesehatan yang mengikuti posyandu.
Desa Tulung sendiri memiliki jumlah penduduk lansia yang tidak sedikit. Ketika menginjak usia lanjut, terjadi penurunan fungsi pada manusia, baik itu penurunan fisik, penurunan sosial, penurunan emosional, hingga penurunan kognitif.
Penurunan kognitif pada lansia dapat terlihat dari para lansia yang mulai mudah lupa seperti lupa orientasi tanggal, lupa nama cucu, hingga lupa mengenai informasi yang telah dipelajari.
Apabila fungsi kognitif lansia semakin menurun, maka dapat berdampak pada kualitas hidup lansia serta meningkatkan resiko dimensia. Maka dari itu, kegiatan ini dilakukan untuk menjaga fungsi kognitif pada lansia.
Kegiatan tersebut diawali dengan pemberian edukasi kepada para lansia dan kader kesehatan mengenai penurunan kognitif lansia dan upaya untuk mengoptimalkan fungsi kognitif pada lansia.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi kognitif lansia diantaranya yaitu senam otak, permainan teka teki silang, terapi buku harian (diary), dan terapi pohon keluarga.
Setelah pemberian edukasi, selanjutnya dilakukan praktik latihan otak dengan gerakan tangan. Senam otak dilakukan untuk menjaga keseimbangan kerja otak kanan dan otak kiri. Selain itu senam otak dapat membantu dalam berkonsentrasi dan melatih daya ingat.
Dalam pelaksanaannya, para lansia terlihat excited dalam memperhatikan materi yang disampaikan dan aktif mengikuti latihan otak yang dilakukan.
Output dari kegiatan ini adalah poster yang diberikan kepada pihak posyandu dan kader kesehatan. Poster ini berisi materi yang telah disampaikan yaitu mengenai penurunan kognitif pada lansia, upaya untuk mengoptimalisasikan fungsi kognitif lansia, dan gerakan-gerakan latihan otak yang bisa dilakukan.
Selain poster, output kegiatan ini juga berupa teka-teki silang yang diberikan kepada lansia untuk mereka isi sebagai media untuk melatih kognitif lansia.
Harapannya, melalui kegiatan ini para kader kesehatan dapat lebih maksimal lagi dalam menjaga kesehatan kognitif lansia. Selain itu, para lansia juga dapat mengetahui apa saja yang dapat dilakukan secara mandiri untuk melatih fungsi otak, seperti senam otak secara mandiri.