Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 14 Agu 2024 23:07 WIB

Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Sapi dan Kambing


					Mahasiswa Undip Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Sapi dan Kambing Perbesar

SRAGEN, anewsidmedia.com – Bintang Diega Fernanda, mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro (Undip), melaksanakan sosialisasi mengenai pembuatan pupuk organik dengan menggunakan limbah ternak di Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam memanfaatkan kotoran sapi dan kambing, serta bahan organik lainnya, menjadi pupuk yang bernilai tinggi dan ramah lingkungan.

Sosialisasi ini menyasar peternak yang memiliki ternak sapi atau kambing di Desa Gemantar. Dengan memanfaatkan limbah ternak yang sering kali tidak digunakan dengan optimal, diharapkan para peternak dapat menghasilkan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian mereka sendiri.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2024, dengan metode door-to-door. Bintang Diega Fernanda dan timnya mengunjungi peternak secara langsung untuk memberikan penjelasan dan demonstrasi cara pembuatan pupuk organik. Pendekatan ini memungkinkan interaksi yang lebih personal dan memastikan setiap peternak dapat memahami proses pembuatan pupuk dengan baik.

Selama sosialisasi, peternak diberikan penjelasan teoritis mengenai manfaat pupuk organik dan kemudian diajak untuk mengikuti demonstrasi langsung. Proses pembuatan pupuk dimulai dengan mencampur kotoran sapi dan kambing dengan sekam, menambahkan EM4 (Effective Microorganisms 4) sebagai dekomposer, dan menggunakan dolomit untuk meningkatkan kualitas pupuk.

Berita Terkait:  Optimalisasi Perpustakaan MI Yakti Wonokerto: Langkah Besar untuk Meningkatkan Budaya Literasi

Peternak dilibatkan secara aktif dalam proses ini untuk memastikan mereka memahami setiap langkahnya.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan di Desa Gemantar. Dengan pengetahuan yang diberikan, diharapkan para peternak dapat memanfaatkan limbah ternak mereka secara lebih efisien dan menghasilkan pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah serta hasil panen.

Melalui sosialisasi ini, Bintang Diega Fernanda berharap para peternak Desa Gemantar dapat mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh untuk mendukung keberlanjutan pertanian dan peternakan di desa mereka.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Trending di Pendidikan