Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 11 Okt 2023 22:48 WIB

Limbah Korek Api Gas Dan Botol Disulap Jadi Action Figure Oleh Mahasiswa UGM


					Limbah Korek Api Gas Dan Botol Disulap Jadi Action Figure Oleh Mahasiswa UGM Perbesar

YOGYAKARTA, anewsidmedia.com – Action figure dipahami banyak orang sebagai mainan miniatur atau replika dari tokoh nyata. Penghobi action figure dari berbagai usia. Apabila anda termasuk yang menyukai action figure tak, ada salahnya untuk menambah koleksi action figure buatan mahasiswa UGM ini. Istimewanya, action figure yang dibuat memanfaatkan limbah korek api gas dan botol plastik bekas.

Action figure yang dibuat oleh lima mahasiswa Teknik Fisika UGM ini juga memiliki keunikan karena menggabungkan unsur digital berupa teknologi Augmented Reality. Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri dari produk yang dinamai Ferrumium iniFerrumium dirancang oleh Yohanes Mario Putra Bagus (Teknik Fisika 2022), Bintang Putra Megantara (Teknik Fisika 2022), Muhammad Fachrurrozy (Teknik Fisika 2022), Muhammad Iqbal Fajri (Teknik Fisika 2022), serta Stephanie Chika Devanesa Daniarto (Teknik Fisika 2022) di bawah bimbingan Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq, S.T., IPP. Mereka mengembangkan produk tersebut melalui dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan Kemenristekdikti 2023.

Ketua pengembang Ferrumium, Mario, mengatakan pembuatan Ferrumium berangkat dari kecintaannya terhadap series mecha, seperti Gundam dan Transformer. Sementara di sisi lain ia juga prihatin terhadap pengelolaan sampah yang belum dilakukan secara maksimal di tanah air. Oleh sebab itu, ia bersama timnya berinovasi menyulap limbah berupa korek api gas, botol plastik, dan kayu menjadi action figure estetik dan bernilai ekonomi.

Berita Terkait:  Tersebar di 13 Desa Daerah Purbalingga, 134 Mahasiswa Unsoed Siap Laksanakan KKN

“Tak seperti miniatur robot yang ada di pasaran pada umumnya menggunakan bahan baku plastik, Ferrumium berasal dari mendaur ulang sampah bekas korek api gas, botol, dan kayu yang didapatkan dari pengepul rosok  maupun bank sampah,” terangnya, Rabu (11/10), dikutip dari ugm.ac.id.

Mario menjelaskan visualisasi metal yang tergambarkan melalui dominasi korek api gas membuat Ferrumium seolah-olah terbuat dari metal layaknya robot pada umumnya. Pemanfaatan teknologi AR juga menjadi ciri khas Ferrumium daripada miniatur robot lainnya. Ferrumium mengadopsi berbagai karakter pewayangan sebagai karakter seperti Puntadewa-23, Janaka-04, Werkudara-02, dan masih banyak lagi.

Penggunaan karakter pewayangan ditujukkan untuk mempromosikan kearifan lokal berupa cerita pewayangan yang saat ini kurang digemari oleh masyarakat. Setiap karakter memiliki keunikan masing-masing berdasarkan cerita dalam pewayangan.“Dengan fitur Augmented Reality membuat pembeli dapat menikmati 3D modeling melalui aplikasi Ferrumium,” imbuh Bintang.

Bintang mengatakan meski berbahan dasar barang bekas, Ferrumium tidak memiliki tampilan yang lusuh atau terkesan seadanya. Ferrumium dibuat sedemikian rupa dengan memperhatikan detail dan estetika action figure sehingga termanifestasi sebagai karya seni dengan tampilan visual yang sangat menarik.“Action figure kami desain dengan tinggi 30 cm dan lebar 10-15 cm ini memiliki struktur yang kokoh sehingga dapat dimainkan selayaknya Action Figure,”ucapnya.

Berita Terkait:  Masyarakat Diminta Paham Gejala Cacar Monyet, IDI Siap Berikan Penanganan Terbaik kepada Pasien

Ditambahkan Stephanie, Ferrumium juga hadir sebagai sarana edukasi, pasalnya penamaan karakter yang ada didasarkan pada kisah tokoh pewayangan. Dengan begitu, Ferrumium menjadi media pengenalan dan pelestarian budaya bangsa agar tidak terkikis dengan laju perkembangan zaman.

“Ferrumium kami pasarkan 1 set berisi 1 Ferrumim, 1 penyangga, 3 stiker, serta 1 akun aplikasi. Untuk satu paketnya kami jual seharga Rp300.000,”ucapnya.

Produk ini dipasarkan melalui media social IG: @pkmugm_ferrumium dan FB: pkmugm_ferrumium market place. Selain ini produk juga tersedia di market place Amazon dan Shopee.

Kehadiran Ferrumium tidak hanya memberikan nuansa baru bagi pengkoleksi action figure. Namun, produk ini juga mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dalam mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman melalui pemanfaatan limbah sampah dan bentuk kewirausahaan dalam sektor industri kreatif.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan