Menu

Mode Gelap

Kesehatan · 5 Feb 2024 14:18 WIB

Mitigasi Angin Puting Beliung, Mahasiswa KKN Undip Perkuat Kesiapsiagaan Desa Gading


					Mitigasi Angin Puting Beliung, Mahasiswa KKN Undip Perkuat Kesiapsiagaan Desa Gading Perbesar

SRAGEN, anewsidmedia.com – Bencana dalam bentuk apapun sulit untuk diperkirakan kapan datangnya. Oleh karena itu Talitha Rajni Syahda Nabilah, mahasiswi KKN Undip berikan langkah untuk mempersiapkan Kesiapsiagaan Desa Gading, Tanon, Sragen.

Peta arah dan kecepatan angin ini bertujuan untuk membantu pemerintah desa, warga desa, dan tamu yang berkunjung ke Desa Gading untuk mengetahui arah dan kecepatan angin. Informasi ini penting untuk mewaspadai bencana angin puting beliung, terutama saat musim hujan.

“Desa Gading saat ini memasuki musim hujan dengan curah hujan tinggi dan angin kencang,” jelas Talitha.

Peta ini diharapkan dapat membantu mereka untuk mengetahui arah dan kecepatan angin sehingga dapat mengambil langkah-langkah antisipasi jika diperlukan.”

Peta arah dan kecepatan angin dibuat dengan menggunakan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Data tersebut diolah menggunakan software Ms. Excel dan ArcGIS dengan metode Inverse Distance Weighting (IDW).

Kepala Desa Gading, Bapak Puryanto, menyambut baik program kerja ini. Adanya petna ini sangat membantu untuk keberlangsungan Desa Gading.

Berita Terkait:  Aksi Kolaborasi Peduli Wisata Sungai Poitan Klaten Mahasiswa KKN Unnes dan Masyarakat

“Dengan adanya peta ini, kami dapat mengetahui arah dan kecepatan angin di desa kami dan dapat memberikan informasi kepada warga desa agar lebih waspada terhadap bencana angin puting beliung.” kata puryanto

Program kerja pembuatan peta arah dan kecepatan angin ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa KKN Undip dalam membantu Desa Gading menghadapi potensi bencana angin puting beliung.

Diharapkan program ini dapat bermanfaat bagi pemerintah desa dan masyarakat Desa Gading dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bencana.

“Peta arah dan kecepatan angin yang kami hasilkan adalah langkah awal untuk memberikan informasi yang mudah dipahami dan dapat diakses oleh Pemerintah Desa, Masyarakat Desa Gading, dan Tamu yang berkunjung. Tujuannya adalah agar mereka dapat mewaspadai potensi bencana angin puting beliung, yang dapat muncul sebagai dampak dari kondisi cuaca ekstrem,” ungkap Talitha.

Luaran dari program kerja ini adalah peta berukuran A1 yang telah di pigura dan dipajang di kantor desa. Pemerintah Desa, warga desa, dan tamu yang berkunjung diharapkan dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mengambil langkah-langkah preventif dan mengurangi risiko bencana.

Berita Terkait:  Pj Gubernur Jateng Resmikan Jembatan Ganefo Sragen, Permudah Akses Perekonomian Masyarakat

Program kerja ini diadakan karena kebutuhan mendesak akan informasi yang dapat diandalkan mengenai cuaca ekstrem, mengingat perubahan pola cuaca dan penggunaan lahan di Desa Gading.

Universitas Diponegoro berharap, kontribusi mahasiswa seperti Talitha dapat membantu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat lokal dalam menghadapi potensi bencana alam. Program kerja pembuatan peta arah dan kecepatan angin di Desa Gading merupakan contoh kecil kontribusi mahasiswa KKN Undip dalam membantu desa menghadapi potensi bencana.

“Pentingnya peta ini terletak pada kemudahan pemahaman mengenai arah dan kecepatan angin, sehingga dapat dijadikan panduan dalam perencanaan dan mitigasi bencana di Desa Gading,” pungkasnya.

Diharapkan program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat desa dan menjadi inspirasi bagi mahasiswa KKN lainnya untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi