Menu

Mode Gelap

Budaya · 1 Feb 2024 23:30 WIB

Nguri-uri Kesenian Wayang Kulit, Sumanto Kumpulkan 45 Dalang di Karanganyar


					Nguri-uri Kesenian Wayang Kulit, Sumanto Kumpulkan 45 Dalang di Karanganyar Perbesar

KARANGANYAR, anewsidmedia.com – Kepedulian terhadap kesenian wayang kulit ditunjukkan Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto. Politisi PDI Perjuangan tersebut mengumpulkan 45 dalang di Kabupaten Karanganyar untuk pentas mendalang di rumahnya masing-masing. Upaya nguri-uri tersebut Sumanto lakukan agar generasi muda tetap mencintai wayang kulit.

Sumanto mengungkapkan hal tersebut disela Pentas Wayang Kulit dengan lakon “Wahyu Tamtama Jati” dengan Dalang Ki Madrid Darmadi dan Ki Tarwo. Pentas digelar di Dusun Sewurejo, Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, Sabtu, 27 Januari 2024.

Menurutnya, sejumlah dalang di Kabupaten Karanganyar selama ini sepi job mendalang. Maka ia berinisiatif mengumpulkan mereka untuk berlatih mendalang di rumahnya masing-masing.

“Selama ini para dalang jarang latihan. Saya minta mereka mendalang di rumah sendiri-sendiri dan ditonton masyarakat. Biar semua tahu mereka itu dalang,” ungkap politisi asli Karanganyar tersebut.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Karanganyar tersebut mengungkapkan, jika wayang kulit tak dilestarikan, bukan tak mungkin dalam 10 hingga 20 tahun ke depan generasi muda akan kesulitan menyaksikan budaya adiluhung tersebut di negeri sendiri.

Berita Terkait:  Menparekraf Ingin Ekowisata Alam Pemancingan Poyotomo di Bintan Tarik Wisatawan Mancanegara

Bahkan, bukan tidak mungkin masyarakat harus pergi keluar negeri jika ingin menonton wayang kulit. Sumanto menjelaskan, selama ini banyak warga negara asing yang belajar budaya Jawa. Ada yang belajar menjadi dalang, sinden, hingga mempelajari gamelan.

“Yang belajar orang luar negeri, ada yang mahasiswa dari luar negeri. Di Colomadu bahkan ada pemain rebab dan kendang dari Australia. Ini kalau tidak diuri-uri, jangan-jangan besok kalau mau nonton wayang harus ke Amerika sana,” katanya.

Karena itu ia mengajak generasi muda kembali dan ikut melestarikan kebudayaan bangsa sendiri. Jika tidak, mereka akan lupa dan lebih mengenal kebudayaan asing yang belum tentu sesuai dengan jatidiri bangsa.

Sumanto menambahkan, jika anak-anak muda mengenal dan mau belajar wayang kulit, maka budaya tersebut akan kembali jaya seperti dulu saat jenis hiburan belum beragam seperti sekarang.

“Memang semuanya ada pasang surutnya, maka budaya adiluhung ini perlu dikembangkan dan dilestarikan,” paparnya.

Pentas wayang kulit tersebut sekaligus menjadi acara tasyakuran pembangunan jalan desa setempat.

Berita Terkait:  Desa Ngadipiro Menuju Zero Stunting: Program Multidisiplin Mahasiswa KKN Undip Tim Ii Membantu Pengentasan Stunting

Anggota DPRD Kabupaten Karanganyar Boby Aditia Putra yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, kepedulian Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto terhadap pembangunan luar biasa. Kepedulian tersebut diantaranya melalui program pengaspalan jalan dari aspirasi Ketua DPRD Jawa Tengah. Ia menegaskan, program pembangunan jalan desa tersebut akan terus berlanjut di tahun ini.

“Anggarannya sudah ada, tinggal tunggu waktu. Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat ke masyarakat. Untuk pembangunan jalan di dusun lain jangan khawatir, tunggu giliran,” ujarnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi