Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 13 Jan 2024 04:25 WIB

Tiga Peserta Program BIPA UMS Belajar Bahasa Indonesia di SMP Muh 7 Bayat


					Tiga Peserta Program BIPA UMS Belajar Bahasa Indonesia di SMP Muh 7 Bayat Perbesar

SOLO, anewsidmedia.com – 3 dari 6 Peserta Program Indo-Austay melalui Program Bahasa Indonesia Penutur Asing (BIPA) yang dikoordinasi oleh Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan (LBIPU) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkunjung ke SMP Muhammadiyah 7 Bayat, Kabupaten Klaten, pada Jum’at, (12/1).

Kedatangan 3 tamu asing yang diantar langsung oleh Direktur BIPA, Dr., Dwi Haryanti, M.Hum., dan Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pelayanan Bahasa LBIPU UMS, Dr., Abdillah Nugroho, M.Hum., disambut dengan hangat oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Bayat, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Bayat, serta Kepala Sekolah dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Bayat, MIM Krakitan, MIM Paseban, MIM Talang, dan guru-guru se-MIM Bayat, saat bertempat di Aula SMP Muh. 7 Bayat.

Perwakilan dari PCM Kec. Bayat, Suparta, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di kecamatan Bayat, Klaten, kepada ketiga peserta Program Indo-Austay.

“Mudah-mudahan ada kemanfaatan dan inspirasi yang dapat kita ambil pertemuan ini maupun dari pertemuan selanjutnya, sehingga ketika dibawa balik ke Australia, ilmu dan budaya yang didapat dari Indonesia ini bisa menjadi inspirasi sekaligus gambaran tentang masyarakat di Indonesia, khususnya kecamatan Bayat, Klaten,” kata Suparta.

Berita Terkait:  Kapolda Jateng Bentuk Satgas Cooling System Cipayung Plus untuk Pemilu 2024

Dalam kesempatan yang sama, Direktur BIPA, Dr., Dwi Haryanti, M.Hum., menyampaikan bahwa kedatangannya ke SMP Muh. 7 Bayat adalah dalam rangka melanjutkan program-program yang sudah ada dan sekaligus menitipkan ketiga tamu asing itu kepada Kepala Sekolah SMP Muh. 7 Bayat.

“Ini adalah kehadiran kami yang keempat kalinya dengan membawa teman-teman dari luar negeri, kebetulan ini dari negara Australia berjumlah tiga orang yang ingin belajar bahasa Indonesia,” ungkap Dwi.

Di dalam belajar bahasa Indonesia, lanjutnya, akan lebih mudah kalau langsung terjun ke lapangan (by context), jadi tidak hanya formal di kelas.

Setelah sesi sambutan, Direktur BIPA menitipkan ketiga tamu itu kepada Kepala Sekolah SMP Muh. 7 Bayat untuk belajar Bahasa Indonesia (base on context).

“Pada kesempatan hari ini, saya bersama pak Abdillah menitipkan ketiga tamu ini di Bayat untuk bisa belajar Bahasa Indonesia base on context, sehingga mereka akan lebih mudah meningkatkan kosa kata,” lanjutnya.

Dwi berharap, kerja sama antara UMS dengan SMP Muh. 7 Bayat dapat terus berlangsung dan berjalan dengan baik.

Berita Terkait:  Luar Biasa! UMS Kembali Tambah Guru Besar Bidang Ilmu Akuntansi dan Ilmu Manajemen

Pada akhir dari sesi pembukaan, Kepala Sekolah SMP Muh. 7 Bayat, Haryono, S.Pd., memaparkan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan selama 7 hari kedepan.

“Hari ini kegiatannya dimulai dari jam setengah dua siang ada kegiatan mengunjungi Paguyuban Gamelan Sekar Melati, Paseban, setelah itu berkunjung ke makam Sunan Bayat Ki Ageng Pandanaran,” papar Haryono, yang juga sebagai Koordinator Kerjasama UMS dengan Sekolah Muhammadiyah di Bayat.

Kemudian, lanjut dia, hari sabtu berkunjung ke MIM Talang untuk melihat proses pembuatan Batik, hari minggu mengunjungi pernikahan adat jawa, hari selanjutnya ada proses pembuatan keramik, kemudian mengenalkan makanan tradisional yang bernama tiwul.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan