SEMARANG, anewsidmedia.com – Dinas pendidikan (Disdik) Kota Semarang meminta para guru dan orang tua (ortu) siswa aktif berkomunikasi. Hal ini guna mencegah maraknya Bunuh Diri di kalangan siswa.
Hal tersebut disampaikan kepala Disdik Kota Semarang Bambang Pramusinto dalam acara Ngopi bareng (Ngobrol Penting Stake Holder Pendidikan Kota Semarang) di Kampung Jawi Kalialang Kecamatan Gunungpati.
“Para orang tua siswa agar aktif berkomunikasi dengan guru dan begitu juga sebaliknya. Termasuk komunikasi intens dengan BK (Bimbingan Konseling) agar setiap masalah yang menimpa siswa bisa terselesaikan. Jadi akan tercipta keterbukaan terkait masalah yang dihadapi siswa,” ungkap Bambang, Kamis (11/1).
Selain itu, hal lain yang perlu dilakukan oleh satuan pendidikan adalah kedekatan dengan warga sekitar sekolah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Selain itu, kepala sekolah juga harus akrab dengan lingkungan sekolahnya, terutama tokoh-tokoh warga dan warga terdekat dari sekolah. Juga harus akrab dengan Babinsa, Babinkamtibmas,” katanya.
Kemudian Bambang merekomendasikan agar stakeholder satuan pendidikan mendownload aplikasi Libas yang dikelola oleh Polrestabes Semarang untuk mengantisipasi tindakan kekerasan terhadap siswa.
“Termasuk juga setiap kepala sekolah dan para guru mendownload aplikasi Libas dari Polrestabes Semarang. Untuk mengantisipasi kejadian kekerasan kepada siswa,” terang dia.
Dinas pendidikan Kota Semarang juga segera akan memantapkan sistem penguatan karakter berbasis komunikasi untuk memperkuat mental siswa dalam menghadapi persoalan hidup.