Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 1 Jan 2024 05:37 WIB

Tukang Parkir Meresahkan Mahasiswa Perantau


					Tukang Parkir Meresahkan Mahasiswa Perantau Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Hal yang membuat resah saat parkir di suatu tempat yaitu munculnya tukang parkir liar, terkhusus pada daerah Tembalang. Tembalang menjadi daerah yang didominasi oleh mahasiswa perantau karena terdapat beberapa kampus, salah satunya yaitu Universitas Diponegoro. Sebagai mahasiswa perantau tidak heran jika harus menghemat uang demi keberlangsungan hidup, diantaranya adalah kebutuhan sandang, pangan, dan kebutuhan pendidikan.

Kebutuhan pendidikan tersebut beberapa diantaranya adalah print dan fotocopy materi atau tugas, semua kebutuhan itu tidak dapat dihindari oleh setiap mahasiswa. Namun ada beberapa hal yang terkadang membuat mahasiswa merasa resah, yaitu pada saat akan print dan fotocopy materi di tempat fotocopy, nominal yang dikeluarkan untuk fotocopy hanya 500 rupiah, namun harus membayar parkir sebesar 2.000 rupiah.

Selain itu yang dikesalkan oleh mahasiswa, tukang parkir tersebut terkesan memaksa saat meminta uang dan tidak berkontribusi apa-apa dalam memarkirkan kendaraan. Tidak hanya itu, bahkan di jalanan kecil, tempat makan seperti warteg, ATM, dan Indomaret yang sudah jelas bertuliskan “parkir gratis” pun masih banyak tukang parkir yang bekeliaran. Kekesalan ini tidak hanya terdengar dari satu atau dua mahasiswa saja, namun juga ramai diperbincangkan di akun menfess kampus pada aplikasi X.

Berita Terkait:  Tegas ! MUI Minta Pemerintah Segera Ungkap "Dalang" di Balik Pagar Laut Ilegal di Tangerang

“Sebenarnya kalau tukang parkirnya ngebantu, kaya dirapiin, dijaga, dibantu buat seberangin itu gapapa. Cuma kalau konteksnya tukang parkirnya di dalem gang atau bukan jalan besar meresahkan banget, apalagi kaya di tempat fotocopy bayarnya 1.000 rupiah, parkirnya 2.000 rupiah” kata Andra Naufal I’zaaz, mahasiswa Undip sekaligus pengendara motor, Tembalang, Semarang, Sabtu (9/12/2023).

Menurut pengalaman Andra sebagai anak kost yang membawa kendaraan akan sangat menguras uang saku. Bahkan saat membeli makanan di suatu tempat dan tidak memiliki uang cash, lalu tukang parkir tersebut memberikan opsi untuk scan menggunakan Qris. Sudah banyak keluhan, namun belum ada tindakan apa pun dari pemerintah terhadap tukang parkir liar di Tembalang.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Trending di Pendidikan