Menu

Mode Gelap

Olahraga · 25 Des 2023 23:21 WIB

Eksistensi Sakalima Klub Bola Volly dari Tegal


					Eksistensi Sakalima Klub Bola Volly dari Tegal Perbesar

TEGAL, anewsidmedia.com – Sakalima, klub voli daerah Tegal, diinisiasi oleh Pak Eko Setiawan yang juga penyuka dan guru olahraga di salah satu SD di Tembok Luwung. Awalnya, klub ini terbentuk dari kumpulan beberapa pemuda yang menyukai voli.

Tujuan awal pembentukan Sakalima adalah untuk menampung para penggemar olahraga voli di desa Tembok Luwung. Selain itu, klub ini juga bertujuan untuk menarik minat anak-anak, khususnya di desa Tembok Luwung, pada olahraga voli dan berlatih sehingga bisa memajukan dan membesarkan nama klub agar dikenal dari nama maupun prestasinya.

Sejarah nama Sakalima menurut salah satu anggota klub, Muhamad Aji Kurniawan,Outside Hitter “Sakalima berasal dari gabungan nama lima desa, yaitu Tembok Luwung, Tembok Banjaran, Tembok Kidul, Tembok Lor, dan Procot. Kata ‘tembok’ dalam bahasa Tegal adalah ‘saka’ dan lima desa itu semacam pilarnya, jadi Sakalima adalah gabungan dari lima desa itu karena anggotanya berasal dari lima desa tersebut,” jelasnya.

Tim yang dibentuk pada tanggal 12 Desember 2012 ini dikelola secara bersama-sama oleh para anggotanya. Klub ini juga terdaftar di PBVSI Kabupaten Tegal sehingga dibentuklah susunan organisasi, walaupun tetap dijalankan bersama-sama. Saat ini, klub ini diketuai oleh Bapak Risqon, yang juga pamong desa Tembok Luwung dan bertanggung jawab langsung kepada kepala desa.

Berita Terkait:  Kukuhkan TKPSDA Wilayah Pemali-Comal, Sekda Jateng Minta Persoalan DAS Segera Diselesaikan

Seiring berjalannya waktu, klub Sakalima semakin berkembang karena prestasi dan jebolan pemain dari klub tersebut yang terkenal sehingga nama klub ikut terangkat. Beberapa prestasi di kawasan Karasidenan Dulongmas berhasil diukir oleh pemain- pemain Sakalima. Untuk klub Sakalima, memang belum pernah mengikuti event resmi. Namun, klub ini sering mengikuti turnamen antar kampung atau tarkam dan berhasil menjuarainya. Hal ini membuat nama klub Sakalima dikenal banyak orang karena prestasinya di kalangan turnamen antar kampung. Sakalima terbuka bagi semua orang yang ingin belajar voli. Berlatih di Sakalima tidak dikenakan biaya sepeserpun karena klub ini sudah memiliki
beberapa sponsor yang mendanai keberlangsungan hidup klub tersebut dan atlet-atletnya.

Latihan dilakukan setiap hari dan hanya sekali libur di hari Minggu untuk istirahat para atletnya. Atau, memberikan kesempatan kepada atlet-atletnya untuk diundang oleh tim lain yang bertujuan mengikuti turnamen antar kampung atau klub Sakalima sendiri mengikuti turnamen antar kampung. Sakalima bermarkas di desa Tembok Luwung, berupa lapangan untuk latihan dan fasilitas lain yang menunjang latihan bola voli untuk atlet.

Berita Terkait:  Mahasiswa KKN Undip Kelola Sampah Berkelanjutan: Menerapkan Prinsip 3R Untuk Masa Depan Lebih Bersih

Harapan klub voli yang sudah berumur lebih dari 10 tahun ini adalah ingin terus mengenalkan olahraga bola voli kepada orang-orang, khususnya terus mencari bibit-bibit unggul agar terus beregenerasi dan semakin maju karena prestasinya. Klub ini juga ingin terus naik ke jenjang yang lebih tinggi untuk kompetisi dan bisa mengikutinya sehingga namanya semakin dikenal. Yang terpenting, klub ini ingin semakin erat hubungan antar anggotanya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi