SEMARANG, anewsidmedia.com – Kota Semarang memiliki banyak peninggalan budaya. Salah satunya adalah sanggar kesenian Sobokartti yang sudah berdiri sejak 13 Maret 1920.
Ditemui tim Kuasakata pada Selasa sore (19/12/2023), salah satu pengurus sanggar, Darmadi (46), mengatakan Sobokartti didirikan karena inisiatif dari Pangeran Mangkunegara VII dan Bupati Semarang waktu itu. Hal ini karena ingin membangkitkan kesenian di wilayah Semarang.
Sobokartti dibangun oleh insinyur Belanda, Thomas Karsten. “Didirikanlah perkumpulan seni budaya Sobokartti dengan tujuan adalah untuk pelestarian seni budaya dan demokratisasi seni budaya agar bisa lebih dikenal masyarakat,” ucap Darmadi.
Hingga saat ini terhitung sudah 103 tahun 9 bulan, Sobokartti masih digunakan untuk aktivitas kesenian Jawa di Semarang. Aktivitas kesenian tersebut meliputi seni tari, karawitan dan pedhalangan.
Sobokartti juga akan menambah satu aktivitas seni dalam waktu dekat, yakni Seni Lukis. Yang akan dilaksanakan oleh alumni senior ITB dari jurusan seni lukis.
Terlihat pada sore hari pukul 17.00 WIB (19/12/2023), gedung kesenian tua di Jalan Dr. Cipto ini diramaikan oleh berbagai kalangan.
Di pendapa depan terlihat para dewasa sedang berlatih menari dan di dalam gedung Sobokartti, terlihat anak-anak hingga remaja sedang melaksanakan ujian menari. Iringan musik Jawa menemani mereka dalam menggerakkan tubuh dan selendang mereka.
Bahkan ada satu penari sepuh yang berumur 63 tahun, dan masih aktif menari sampai saat ini. Beliau bernama Pak Widiantoro.
Menurut Damardi, anak-anak yang tergabung di Sanggar Tari Sobokartti mencapai 125 orang. Dari jumlah tersebut, dibagi menjadi lima kelas yang terdiri dari kelas A1, A2, B, remaja serta dewasa.
“untuk saat ini perkembangan untuk menjadi siswa di Sobokartti khususnya cukup tinggi ya, dengan adanya program kurikulum merdeka jadi seorang siswa wajib menguasai kebudayaan, itu juga menjadi salah satu penyebab. Lalu dari dorongan orang tua juga,” ungkapnya
Salah satu pengajar tari kelas remaja, Juni Solicha (45), mengatakan bahwa dirinya sejak SMP kelas 1 sudah mengikuti kursus guru tari. Sehingga dirinya sudah mengajari anak-anak Sanggar Tari Sobokartti selama 25 tahun sejak dirinya berada di bangku kelas 3 SMP.
Juni juga menceritakan prestasi membanggakan sanggar Tari Sobokartti, mulai dari lomba untuk mewakili kecamatan di Semarang, hingga lomba tari kelas anak-anak tingkat Provinsi di Borobudur, Magelang dengan menyabet juara 2.
Jenis tari yang diajarkan di sanggar tari Sobokartti ini juga beragam, dengan mengedepankan tarian klasik. Seperti, tari Lilin, Kelinci, Gembira, Semarangan Geol Denok, Jawa Timuran Sorote Lintang, Gambyong, Jaipongan dan masih banyak lagi.
Jadwal Latihan Tari Sobokartti (WIB)
Kelas A1 (usia min. 4 tahun): Sabtu 15.00 dan Minggu 08.00
Kelas A2 (tingkat lanjut A1): Sabtu 16.00 dan Minggu 09.30 .
Kelas B (Anak kelas 5&6 SD): Jumat 16.00 dan Minggu 10.30
Kelas Remaja (SMP): Selasa 16.30 dan Minggu 09.00
Kelas Dewasa (SMA, Kuliah, Kerja): Selasa 17.30 dan Minggu 10.30