SEMARANG, anewsidmedia.com – Di tengah-tengah Kota Semarang ternyata ada kampung batik unik yang masih satu kawasan dengan destinasi Kota Lama Semarang. Tepatnya berada di Jl. Batik, Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Dahulunya, Kampung Batik adalah daerah yang kumuh dan rawan terjadinya kejahatan seperti jambret dan percopetan.
Namun sejak saat 2007, masyarakat setempat bersama-sama menyulap Kampung Batik menjadi tampilan yang berbeda agar memiliki citra yang lebih baik di mata masyarakat luar. Di setiap RT Kampung Batik juga memiliki sebutan yang berbeda beda seperti Kampung Batik Djadoel, Widoharjo, Malang, Ubusari, Gedong, Jaksa, dan Pakalan.
Tidak hanya penyebutan setiap RT saja yang diganti, namun tampilan di sepanjang desa juga ikut diubah mulai dari jalan yang di cat dan rumah-rumah yang dilukis dengan menggunakan gambar batik. Hal menarik lain yang menjadi ikon Kampung Batik adalah terdapat lorong mural yang menyuguhkan kisah pertempuran 5 hari di Semarang. Selain itu juga terdapat kisah sejarah bagaimana Kota Semarang terbentuk dan kota sekitarnya seperti Salatiga yang dilukis oleh Pak Luwiyanto seorang seniman sekaligus ketua paguyuban di Kampung Batik.

Terdapat pula keberagaman kebudayaan yang dipaparkan dalam mural tersebut dimana pada abad ke 8 daerah pesisir dikuasai oleh kelompok agama Hindu, tak selang beberapa lama datanglah agama Islam yang hendak berdagang dengan ChengHo, yang selanjutnya membangun masjid dengan akulturasi bentuk kuil karena terdapat kebudayaan Cina di dalamnya. Dalam mural itu juga tergambar lukisan Warak Ngendok yang menjadi ikon Dugderan saat festival rakyat di Kota Semarang digelar dengan mewakili 3 etnis yang mendiami Kota Semarang. Kepala berbentuk naga yang melambangkan Cina, badan berbentuk burok melambangkan Arab dan kaki berbentuk kaki kambing yang melambangkan Jawa.
Transformasi Kampung Batik menjadi sekarang ini merupakan peran dari masyarakat setempat yang dapat bersinergi bersama membangun desanya menjadi desa wisata dan sponsor yang datang seperti PLN yang memberi bantuan penerangan jalan dan sebagainya. Kampung batik sangat mengunggulkan kedamaian dan ketentraman dalam menjalani kehidupan meskipun berdampingan dengan berbagai macam suku, etnik, dan agama yang berbeda beda.