Menu

Mode Gelap

Budaya · 22 Nov 2023 23:20 WIB

Serial Terfavorit ‘Gadis Kretek’ di Netflix, Inilah Sosok Dibalik Dasiyah Alias Jeng Yah


					Serial Terfavorit ‘Gadis Kretek’ di Netflix, Inilah Sosok Dibalik Dasiyah Alias Jeng Yah Perbesar

anewsidmedia.com – Serial Gadis Kretek saat ini menjadi serial terfavorit di saluran streaming film Netflix karena dinilai mempunyai alur cerita yang bagus dan menarik. Hal ini salah satunya tak lepas dari karakter utama dalam serial tersebut, yakni Dasiyah alias Jeng Yah.

Serial ini menceritakan tentang warisan pabrik kretek yang dilatarbelakangi tahun 60-an. Tokoh utama dalam serial ‘Gadis Kretek’ ini adalah Dasiyah alias Jeng Yah yang diperankan langsung oleh aktris Indonesia, Dian Sastrowardoyo.

Perlu diketahui asal usul nama Jeng Yah terinspirasi dari nama ibu sang penulis sebab ibunya mempunyai nama belakang bernada Yah yang merupakan sematan pada setiap anggota perempuan di keluarga penulis itu.

Dasiyah atau Jeng Yah merupakan salah satu putri dari pengusaha kretek ‘Merdeka’ yang bernama Idroes Moeria. Ayahnya menganggap kelahiran Jeng Yah merupakan semesta baru di hidupnya, terlebih putri pertamanya itu tumbuh menjadi gadis cantik dan cerdas.

Idroes Moeria dan sang istri, Roemaisa, sebenarnya melarang Jeng Yah untuk terlibat dalam industri kretek sebab statusnya sebagai seorang perempuan. Mereka menginginkan Dasiyah untuk bertingkah laku layaknya ‘perempuan’ pada umumnya, seperti penurut,pandai mengurus dapur, berdandan, mengurus suami, cakap dalam pekerjaan domestik, dan menghasilkan keturunan.

Berita Terkait:  Pasca Serial 'Gadis Kretek' Tayang di Netflix, Museum Kretek di Kudus Ramai Pengunjung

Namun, kecintaan Dasiyah pada kretek yang begitu besar membuatnya terus terlibat dalam indutri kretek milik sang ayah.

Ia juga pernah diramal di minggu pertama kelahirannya, bahwa suatu saat nanti ia akan menjadi pion penting dalam kemenangan ayahnya melawan saingan terberatnya, Soedjagad. Oleh karena itu, Idroes tak pernah lepas mengawasi sang putri.

Kehidupannya hanya berputar pada bisnis kretek yang dijalankan oleh sang ayah. Setiap hari, ia bergaul dengan para pelinting, tak lupa bermain juga dengan cengkih dan tembakau.

Tidak dapat disangka, karena sering dekat dengan mereka, bakat yang ada di dalam diri Dasiyah tumbuh secara alami sehingga membuat dirinya memiliki ambisi untuk menjadi peracik saus kretek. Ia bahkan sudah pandai meracik saus kretek sejak berusia 10 tahun.

Idroes selalu mengatakan bahwa tingwe buatan putrinya jauh lebih enak ketimbang rokok mana pun. Namun, Jeng Yah tidak pernah puas dengan racikannya tersebut, ia selalu memikirkan inovasi menemukan trobosan baru untuk bisnis ayahnya.

Peracikan saus kretek ini dapat mempertahankan keunggulan kretek ‘Merdeka’ milik ayahnya dan dapat mengalahkan kretek ‘Proklamasi’ milik Soedjagad.

Berita Terkait:  Nguri-uri Kesenian Wayang Kulit, Sumanto Kumpulkan 45 Dalang di Karanganyar

Bakat yang dimiliki oleh Dasiyah dalam meracik saus kretek ini diketahui langsung oleh Soeraja, seorang yang diselamatkan dan diangkat menjadi pegawai oleh Idroes di prusahaan kreteknya.

Selain itu, ia ternyata jatuh cinta dengan Dasiyah. Begitu pula dengan Dasiyah yang menganggap hanya Soerajalah yang dapat memahami dirinya.

Soeraja pun kemudian diangkat menjadi partner Dasiyah dalam meracik saus meski harus dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Perjuangan Jeng Yah dan Soeraja terpaksa harus terhanti lantaran keluarga Idroes dituduh sebagai bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Jeng Yah dan ayahnya kemudian ditangkap oleh militer sedangkan sang ibu, Roemaisa, dan adiknya, Rukayah, dibiarkan bebas.

Setelah sekian lama ditahan oleh militer, Jeng Yah kembali seorang diri sedangkan Idroes menghilang dan tak pernah kembali. Setelah peristiwa penangkapan tersebut, kehidupan Dasiyah dan keluarganya berubah drastis.

Mereka harus menyembunyikan identitasnya sebagai keluarga eks tahanan politik (TAPOL) yaitu dengan cara membuka usaha atas nama orang lain supaya tidak mudah untuk dilacak. Hal tersebut membuat mereka saling menjaga karena ketakutan sampai tidak mudah percaya kepada orang lain.

Berita Terkait:  Heboh Serial ‘Gadis Kretek’, Museum Kretek di Kota Kudus Ramai Pengunjung

Peristiwa yang dialami oleh Dasiyah dan keluarganya merupakan kenyataan yang terjadi pada orang-orang yang dianggap terlibat sebagai simpatisan PKI, terbukti maupun tidak.

Di bagian akhir nantinya terungkap, Dasiyah dan keluarganya adalah korban kejahatan dari saingannya sendiri, Soedjagad. Laki-laki yang pernah jatuh cinta pada Roemaisa ini menitipkan nama Idroes serta Dasiyah kepada TNI supaya ditangkap sebagai pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI).

Strategi licik yang dilakukannya mempunyai tujuan yaitu merebut kepopouleran merk kretek dengan menghancurkan satu generasi.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi