Menu

Mode Gelap

Budaya · 19 Nov 2023 21:14 WIB

Pemkab Jepara Usulkan Makanan Khas Horog-horog Jadi Warisan Budaya Tak Benda


					Pemkab Jepara Usulkan Makanan Khas Horog-horog Jadi Warisan Budaya Tak Benda Perbesar

JEPARA, anewsidmedia.com – Pemkab Jepara mengusulkan makanan khas horog-horog untuk menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Jepara saat ini mengkaji kandungan gizi yang terdapat dalam horog-horog sebelum diusulkan ke Kemendikbudristek.

Hal ini juga sempat disinggung Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko saat membuka festival makanan tradisional.

Karena akan diusulkan menjadi WBTB, pihaknya meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk mulai menggencarkan penanaman pohon aren yang menjadi bahan baku horog-horog.

Apa lagi saat ini di Jepara pohon aren sudah sangat langka. Plt Kepala Disparbud Mustakhim mengatakan saat ini pihaknya tengah mengajukan uji kandungan gizi horog-horog di laboratorium provinsi Jawa Tengah.

Dari uji lab itu diharapkan muncul kandungan gizi apa saja yang terkandung didalamnya.

Nantinya kandungan gizi tersebut yang akan menjadi nilai berharga horog-horog.

“Kita berupaya secepatnya untuk mengusulkan horog-horog sebagai WBTB kategori kuliner tradisional. Saat ini kita baru uji lab di provinsi terkait gizi, karena ternyata di kabupaten hanya bisa cek kandungan pewarnanya,” ujarnya.

Berita Terkait:  Meriah, Prosesi Larungan Kepala Kerbau sebagai Puncak Pekan Syawalan di Jepara

“Kandungan gizinya apa saja kita ujikan, setiap gram horog-horog mengandung berapa kalori, berapa protein, apakah bebas dari zat-zat berbahaya,” imbuhnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi