JAKARTA, anewsidmedia.com – Ketua Umum (Ketum) PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan suara hatinya mengenai kasus yang dinamika politik saat ini. Yaitu pencopotan Anwar Usman dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Pidato ini ini disampaikan Megawati lewat kanal YouTube PDI Perjuangan, Minggu (12/11). Presiden RI kelima itu mulanya menyebutnya dirinya mencium kecurangan politik yang tampaknya mulai terjadi.
“… Terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan politik kita di masa sekarang, dengan hati nurani sebagai kontemplasi maka saya memutuskan, sudah tiba saatnya saya berbicara,” ujar Megawati.
Adapun keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) merupakan cahaya terang di tengah kegelapan demokrasi.
“Keputusan MKMK menjadi bukti bahwa kekuatan moral, politik kebenaran dan politik akal sehat tetap berdiri kokoh meski menghadapi rekayasa hukum konstitusi,” tambahnya.
Ia merasa prihatin dan menyayangkan kenapa hal tersebut sampai terjadi. Mega lantas menandaskan bahwa konstitusi merupakan pranata kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus diikuti.
Konnstitusi harus memiliki ruh yang mewakili kehendak, tekad dan cita-cita tentang bangunan bangunan tata negara.
“MK harus bermanfaat bukan bagi perorangan tapi bagi rakyat bangsa dan negara. Praktik Otoriter itu kita koreksi dengan adanya reformasi,” tandasnya.
“Kita jadikan Pemilu 2024 sebagai momentum untuk memilih pemimpin yang mewakil seluruh kehendak rakyat Indonesia,” tambahnya lagi.
Sebagaimana diketahui Anwar Usman dicopot sebagai Ketua MK usai dinyatakan melakukan pelanggaran kode etik berat oleh MKMK.
Anwar Usman dicopot dari jabatannya usai MKMK membacakan putusan nomor 2/MKMK/L/11/2023. Buntut pelanggaran itu, Anwar tak boleh mencalonkan diri atau dicalonkan sebagai pimpinan MK sampai masa jabatannya sebagai hakim konstitusi berakhir.