Menu

Mode Gelap

Budaya · 2 Nov 2023 21:14 WIB

16 Budaya asal Jateng Ditetapkan Kemendikbud RI sebagai WBTB Tingkat Nasional 2023


					Foto: jatengprov.go.id Perbesar

Foto: jatengprov.go.id

SEMARANG, anewsidmedia.com – Sebanyak 16 budaya asal Jawa Tengah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) tingkat nasional 2023. Selain itu, gedung SMAN 7 Purworejo ditetapkan sebagai cagar budaya nasional.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng Eris Yunianto mengatakan, awal 2023, sebanyak 80 calon WBTB diusulkan ke Kemendikbud RI. Namun, seleksi yang dilakukan menggugurkan 64 budaya yang diusulkan ke pusat.

Ia menyebut, seleksi yang dilakukan meliputi beberapa hal. Di antaranya, dokumentasi terhadap budaya yang diusulkan, kajian akademis hingga upaya pelestarian oleh para maestro pelaku budaya tersebut. Selain itu, kriteria budaya yang ditetapkan WBTB juga mempertimbangkan faktor kesejarahan hingga ekonomi, serta faktor sosiologis di mana budaya itu ada.

“Pada 24 Oktober kemarin di kota tua Jakarta, sertifikat WBTB nasional diserahterimakan kepada seluruh kepala daerah dan para pihak. Di Jateng tahun ini ada 16 WBTb, hingga 2023 memiliki 135 jenis karya WBTB,” ujar Eris, saat ditemui di kantornya, Rabu (1/11/2023) dikutip dari jatengprov.go.id.

Berita Terkait:  Pemprov Jateng Ajak Kolaborasi Entaskan Kemiskinan dan Kebodohan Peringati Hari Pahlawan

Ditambahkan, ke-16 budaya yang memperoleh predikat sebagai WBTB nasional antara lain, enting-enting gepuk (Salatiga), Opak Abang (Kendal), Dames (Purbalingga), Kentrung (Jepara), Bedhaya Pangkur (Kota Surakarta), Tari Bondhan (Kota Surakarta), Tari Karonsih (Kota Surakarta), Kirab Pusaka Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran, Wayang Orang Sri Wedari (Kota Surakarta), Potehi (Kota dan Kabupaten Semarang). Adapula Sarung Goyor (Sukoharjo), nasi liwet (Sukoharjo), Emprak (Jepara), Janengan (Cilacap), Sate Blengong (Brebes), serta Buka Kitab Rembang (Kabupaten Tegal).

Eris mengatakan, setelah memperoleh predikat WBTB nasional ke-16, budaya tersebut wajib dilestarikan. Hal itu dibuktikan dengan evaluasi yang dilakukan setiap tahun. Jika pemerintah setempat lalai, bisa jadi titel tersebut dicabut.

“Ada satu cagar budaya, yakni SMAN 7 Purworejo, jadi bangunan cagar budaya peringkat nasional, bareng dengan penetapan WBTB,” pungkas Eris. 

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan