Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 2 Nov 2023 16:02 WIB

Perkuat Ekonomi Digital Indonesia, OJK Bersinergi dengan Pelaku Industri Gelar Bulan Fintech Nasional 2023


					Perkuat Ekonomi Digital Indonesia, OJK Bersinergi dengan Pelaku Industri Gelar Bulan Fintech Nasional 2023 Perbesar

JAKARTA, anewsidmedia.com – Sebagai langkah bersama untuk memperkuat industri fintech dan ekosistem ekonomi digital Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama AFTECH dan AFSI serta pelaku industri kembali bersinergi melalui pelaksanaan Bulan Fintech Nasional (BFN) dan The 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) 2023. Diawali dengan momentum Hari Fintech Nasional yang jatuh pada 11 November (11.11), BFN akan dilaksanakan selama satu bulan penuh dari 11 November hingga 12 Desember 2023. melalui platform virtual www.bulanfintechnasional.com, sehingga diharapkan dapat diakses dan diikuti dengan mudah oleh masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

Pertumbuhan industri fintech dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Laporan SEA e-Conomy 2022 oleh Temasek, Google, dan Bain & Company mencatat bahwa nilai ekonomi digital Indonesia sebesar USD77 miliar di tahun 2022, dan diperkirakan akan mencapai USD130 miliar di tahun 2025.

Laporan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Triwulan III 2023 menunjukkan nilai transaksi Uang Elektronik mencapai Rp116,54 triliun, serta transaksi QRIS mencapai Rp56,92 triliun, dengan pengguna sebanyak 41,84 juta dan jumlah merchant 29,04 juta, yang mana sebagian besarnya merupakan UMKM. Berdasarkan data OJK, outstanding pinjaman peer-to-peer lending per September 2023 juga mencapai Rp55,7 triliun atau tumbuh sebesar 14,28 persen (yoy).

Sepanjang Bulan Fintech Nasional (11.11 – 12.12), masyarakat Indonesia akan diperkenalkan kepada berbagai jenis bisnis model fintech yang ada di Indonesia melalui berbagai program insentif dari berbagai perusahaan fintech terkemuka. Selain itu, sepanjang periode tersebut masyarakat diharapkan mendapatkan pemahaman mendalam terkait penggunaan fintech dengan potensi risikonya, tips dan trik penggunaan produk dan layanan fintech yang tepat guna untuk individu dan UMKM, serta memberikan kesempatan talenta digital muda Indonesia untuk mengembangkan karir melalui program virtual job fair yang disajikan dalam platform virtual yang sama.

Berita Terkait:  Sebanyak 235 ODKB dan 630 Lansia Terlantar di Klaten Mendapat Bantuan Sosial

Selain menyapa masyarakat di ruang virtual, terdapat kegiatan puncak 5th Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) akan berlangsung pada 23 – 24 November di The Kasablanka Hall Jakarta dengan mengusung tema Accelerating Growth: Promoting Sustainable Integration and Collaboration for A Stronger Digital EconomyTema ini dipilih untuk menunjukkan upaya bersama yang bertujuan untuk mendorong inovasi, tata kelola yang baik, serta integrasi dan kolaborasi berkelanjutan pelaku Fintech bersama lintas sektor keuangan di Indonesia demi mewujudkan layanan jasa keuangan yang cepat, handal, aman, nyaman dan dapat dipercaya guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif.

Melalui 5th IFSE 2023, conference yang berjalan selama 2 hari antara lain akan membahas topik inklusi fintech dan pertumbuhan ekonomi, literasi keuangan, identitas digital, infrastruktur digital, kesetaraan gender, talenta digital, serta outlook industri fintech di tahun 2024 dengan menargetkan 500 – 750 peserta conference dari pelaku industri Fintech, pemerintah, lembaga internasional, think tank, dan akademisi. The 5th IFSE 2023 juga akan menghadirkan exhibition berupa booth dari lebih dari 35 perusahaan-perusahaan fintech dan ekosistem ekonomi digital serta mini stage edutainment yang diisi oleh program literasi keuangan dan kuis berhadiah yang terbuka untuk masyarakat umum, tanpa dipungut biaya.

Pada acara media gathering di Gedung BEI, Rabu (01/11), Deputi Komisioner Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto, OJK Moch. Ihsanuddin menyatakan “Pasar yang begitu besar di tanah air, di mana banyak terdapat populasi yang belum terlayani oleh sektor jasa keuangan, telah dilihat sebagai sebuah peluang oleh industri fintech untuk terus mengembangkan dan memicu inovasi digital di bidang keuangan dalam rangka menumbuhkan ekonomi digital di Indonesia. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah penyelenggara inovasi keuangan digital dari 87 penyelenggara di tahun 2022 menjadi 99 penyelenggara di tahun 2023 atau meningkat sebesar 13,7 persen,” dikutip dari ojk.go.id.

Berita Terkait:  Kolaborasi FISIP dengan MGMP dan Asosiasi Guru Lingkup Ilmu Sosial Selenggarakan Seminar Nasional

Lebih lanjut Ihsanuddin menambahkan bahwa untuk memperluas peran positif dari industri Fintech, perusahaan fintech harus terus melakukan kolaborasi lintas sektor. “Selain dengan lembaga jasa keuangan, fintech diharapkan juga dapat menjalin sinergi dengan beberapa pihak di antaranya Pemerintah termasuk OJK, Bank Indonesia dan Kemenkeu maupun Lembaga Pendidikan dan Penelitian dalam rangka memperluas jangkauan layanan mereka, meningkatkan inovasi, dan memberikan nilai tambah kepada pelanggan.”

Sekretaris Jenderal AFTECH Budi Gandasoebrata menyatakan, “Bulan Fintech Nasional dan Indonesia Fintech Summit & Expo merupakan media untuk berdialog antara regulator dan industri, serta menjadi platform bagi para pelaku industri fintech untuk menampilkan inovasi produknya.” Budi menambahkan, “Pemangku kepentingan dari OJK, Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian Koperasi dan UKM dijadwalkan akan turut serta hadir sebagai pembicara. Selain itu, berbagai perusahaan fintech juga akan menyelenggarakan berbagai program promosi di sepanjang BFN.”

Indonesia Fintech Summit & Expo (IFSE) merupakan annual flagship event OJK, AFTECH dan AFSI yang menjadi bagian dari Bulan Fintech Nasional untuk memfasilitasi diskusi mengenai perkembangan industri dan regulasi terkini serta menumbuhkan peluang jejaring industri. “Sebagai Asosiasi yang resmi ditunjuk oleh OJK untuk menaungi penyelenggara Inovasi Keuangan Digital (IKD), ajang Bulan Fintech Nasional dan 5th Indonesia Fintech Summit & Expo juga menjadi upaya AFTECH memperkenalkan fintech IKD untuk berkolaborasi dengan lembaga jasa keuangan lain atau dengan perusahaan secara umum,” tambah Budi

Berita Terkait:  Luhut Dirawat, Erick Thohir Gantikan sebagai Menko Marves Ad Interem

Sebagai salah satu mitra penyelenggara, Ketua Umum AFSI, Ronald Yusuf Wijaya menyambut antusias BFN dan 5th IFSE 2023. BFN dan 5th IFSE dinilai dapat menghasilkan gagasan-gagasan signifikan, khususnya untuk mengoptimalkan potensi industri fintech syariah di Indonesia. Ronald mengatakan “sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi syariah berbasis fintech yang memberikan akses keuangan kepada masyarakat.”

Partisipasi AFSI dalam penyelenggaraan BFN dan 5th IFSE cukup strategis dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia. Lebih lanjut Ronald menyampaikan, “tantangan yang dihadapi terkait literasi dan inklusi keuangan syariah masih cukup besar, hal ini terlihat dari indeks literasi keuangan syariah yang masih di angka 9,14 persen dan indeks inklusi keuangan syariah yang berada pada 12,12 persen, sehingga perlu adanya penguatan ekonomi syariah dengan menyasar generasi muda.”

Menutup kegiatan media gatheringSekretaris Jenderal AFTECH, Budi Gandasoebrata, menyampaikan “terima kasih kepada mitra kami yang sigap dan saling bahu-membahu untuk kesuksesan BFN dan 5th IFSE 2023 termasuk kepada rekan rekan media yang selalu mendukung dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat terkait ragam produk dan layanan fintech di Indonesia.”

BFN 2023 juga turut mengajak masyarakat untuk memeriahkan kampanye digital #SiPalingFintech yang diharapkan dapat meningkatkan antusias publik untuk menjadi individu yang paling mengerti fintech sehingga dapat memberikan pengaruh yang positif kepada lingkungan sekitarnya untuk mengenal, memanfaatkan dan menggunakan ragam produk dan layanan fintech dalam mendukung aktivitas sehari-hari dan mendorong digitalisasi UMKM di Indonesia. Bersama, ikuti BFN 2023 dan jadi #SipalingFintech.​

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan