BATANG, anewsidmedia.com – Geger, diduga mengalami keracunan makanan dan minuman, puluhan santri Pondok Pesantren Al Huda Gondang Kecamatan Subah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, terpaksa dilarikan ke RSUD Limpung dan Puskesmas Subah, Senin (30/10) siang. Para anak didik yang sebagian besar masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut, diketahui menyantap jatah makanan pesantren dan ada pula yang jajan makanan para pedagang yang berada di lingkungan sekitar.
Pusat Kesehatan Masyarakat Subah mendadak ramai dipadati para santri yang sebelumnya tengah melangsungkan kegiatan belajar mengajar lantaran mengalami pusing, mual, dan diare. Di Puskesmas Subah, Kabupaten Batang, menerima pasien 45 santri dengan kebanyakan mengalami pusing, diare dan mual, sementara RSUD Limpung menerima 18 pasien dengan gejala yang sama.
Sementara itu dari penuturan para korban yang rata-rata berumur 15 tahun itu, seperti Fahmi dan Fatkurahman menuturkan, setelah makan dan minuman yang ia santap, beberapa jam kemudian mengalami gejala pusing dan mual sejak senin pagi, ditambah banyak dari mereka yang mengalami diare. Para santri menyebut hampir semua makan malam bersama berupa nasi goreng, dan nasi jengkol, namun minuman yang mereka minum berbeda-beda.
“Para santri tersebut tidak hanya makan di satu tempat yang disediakan pengasuh ponpes, namun juga tidak sedikit membeli makan minuman di pedagang yang berada di lingkungan pondok,”ungkapnya.
Dokter Dian Kurniawati, selaku Dokter Jaga Puskesmas Subah menjelaskan, mereka yang kondisinya stabil diperbolehkan pulang oleh petugas medis, sementara yang dirawat di puskesmas rata-rata sudah mengalami kekurangan cairan. Dokter yang menangani menyebut dugaan sementara para santri mengalami gejala karena terserang bakteri ekoli dari air yang dikonsumsi.
“dugaan sementara mereka sebagian besar makan dan minumanya mengandung bakteri yang terdapat pada air yang terkontaminasi cairan tinja, sehingga meskipun makananya berbeda-beda kemungkinan minum airnya disumber yang sama tak jauh dari lokasi,”katanya.
Hingga kini Polisi masih penyeledikan atas kasus ini dengan mengambil sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk diuji lab, dan belum bisa dimintai keterangan terkait adanya peristiwa tersebut.