Menu

Mode Gelap

Budaya · 26 Okt 2023 13:16 WIB

Gelaran Modest Fashion 2023 di Stasiun Tawang Jadi Saksi Perkembangan UKM Kriya Jateng yang Modis


					Gelaran Modest Fashion 2023 di Stasiun Tawang Jadi Saksi Perkembangan UKM Kriya Jateng yang Modis Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Puluhan pasang mata lekat menatap lenggak-lenggok model memeragakan modest fashion. Sebuah tren mode wanita yang tidak banyak mengekspose kulit alias tertutup. Bertempat di peron Stasiun Tawang, bangunan bertarikh 1864 itu, turut jadi saksi perkembangan UKM kriya Jateng yang modis.

Sejumlah penumpang kereta api berhenti, dan ikut menyaksikan pagelaran tersebut. Salah satunya, Damarjati, yang siang itu hendak menempuh perjalanan ke Surabaya dengan kereta api. Wanita asal Batulicin, Kalimantan Selatan tersebut mengaku pagelaran itu cukup unik, karena diselenggarakan di stasiun.

“Kok bisa di tempat publik. Biasanya hanya di mal, karena di sana (Kalimantan Selatan) tidak ada stasiun. Di sana juga susah cari batik,” ucap Damarjati, saat ditemui Rabu (25/10/2023).

Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang Chapter Ina Priyono mengungkapkan, perkembangan mode pakaian di Jateng sangat pesat. Satu di antaranya mode modest fashion. Menurutnya, mode ini memiliki satu kekhasan yakni rapi dan cenderung tertutup. “Semua apik-apik bagus,” tuturnya.

Penjabat (Pj) Ketua Dekranasda Jateng Shinta Nana Sudjana mengatakan, ajang itu merupakan upaya unjuk gigi kualitas UKM di Jawa Tengah. Menurutnya, dengan bentang alam pesisir hingga pegunungan, membawa kekhasan tersendiri pada produk kriya yang dihasilkan. Hal itu didukung dengan dominasi umat muslim yang mencapai 97,26 persen atau 36,21 juta jiwa. Selain potensi produk yang beraneka, juga pangsa pasar yang besar bagi produk bernuansa muslim. 

Berita Terkait:  Teguhkan Budi Pekerti Mahasiswa, ITESA-M Semarang Gelar Nobar Peringati Milad ke-111 Muhammadiyah

“Indonesia dengan populasi muslim 229 juta dan negara terbesar ketiga setelah Turki dan Uni Arab Emirate, dalam konsumsi produk modest fesyen. Ini peluang bagi UKM mengembangkan produk fesyen. Juga motivasi untuk mengembangkan fesyen sesuai karakter wilayah,” ujarnya. 

Kepala Dinkop UKM Jateng Eddy Sulistiyo Bramiyanto mengatakan, ajang tersebut digelar untuk mengekspose potensi modest fashion (gaya pakaian tertutup) di Jawa Tengah. Dengan potensi kontur alam dan sumber daya yang dimiliki, ia yakin provinsi ini mampu menjadi trendsetter produk busana muslim. 

Pada ajang tersebut, katanya, ada enam UKM yang menampilkan karyanya. Di antaranya, Batik Warna  Alam si Putri, Batik Muria Kudus, Al Fath, Aldi Zahra, Batik Smile dan Batik Srihanna.

“Taglinenya adalah Jawa Tengah kiblat tren modest fesyen menuju internasional. Harapannya produk fesyen meningkatkan pendapatan UMKM dan melibatkan masyarakat, akhirnya akan mengurangi kemiskinan. Multiplier effect-nya secara tidak langsung seperti itu,” pungkas Bram, sapaan akrabnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan