Menu

Mode Gelap

Budaya · 26 Okt 2023 01:28 WIB

Puncak Dies Natalis ke-7 SV Undip Hadirkan Wayang Kulit Kontemporer


					Foto: Undip.ac.id Perbesar

Foto: Undip.ac.id

SEMARANG, anewsidmedia.com – Kemerian Dies Natalis ke-7 Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro berpuncak pada peluncuran Desa Vokasi Budaya ditandai dengan pagelaran seni wayang kulit kontemporer.

Acara yang berlangsung di Auditorium Imam Barjo Kampus Undip Pleburan menampilkan 7 Dalang dan 7 Sinden yang mementaskan lakon yang berjudul “Bharatawarsa”., Sabtu (21/10) malam.

Dalam sambutannya Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., menuturkan SV merupakan bagian dari Undip dan telah menjadi salah satu icon di Undip, hal ini dibuktikan dengan alumni Undip paling cepat mendapatkan pekerjaan .

“Terus berkembang, terus bangkit dan mengembangkan potensi yang ada sehingga pada akhirnya jargon ‘Saatnya Vokasi Juara’ akan benar-benar menjadi kenyataan,” ucap Rektor.

Dekan Sekolah Vokasi, Prof. Dr. Ir. Budiyono, M.Si. menyampaikan desa vokasi budaya merupakan platform unik yang dirancang untuk merayakan perpaduan pendidikan vokasional dan kekayaan budaya.

Melalui berbagai kegiatan dan program menarik, inisiatif ini bertujuan memberdayakan mahasiswa, pendidik, dan masyarakat dengan keterampilan vokasional sekaligus melestarikan dan mempromosikan warisan budaya yang beragam. Dikutip dari Undip.ac.id

Berita Terkait:  Jangan Abaikan! Inilah Rahasia Aman dan Sukses Bengkel Las di Desa Kenconorejo yang Diterapkan Mahasiswa Teknik Perkapalan Undip

Sedangkan, pagelaran wayang kulit dengan 7 dalang dan 7 sinden ini tidak hanya menjadi hiburan seni, tetapi juga sebuah perwujudan harmoni antara warisan budaya dan kreativitas kontemporer.

“Kehadiran Desa Vokasi Budaya adalah bentuk komitmen nyata dari Undip. Kawasan pedesaan di sana akan menjadi pusat atau central penyelenggaraan pelatihan, kursus berbagai kecakapan vokasional sekaligus dikembangkan berbagai unit usaha berbasis keunggulan lokal. Semoga di usia yang ke-7 ini SV berjalan dengan mantap, berdiri dengan tegap, dan beresemangat membangun Undip tercinta,” kata Prof Budiyono.

Sementara pementasan wayang kulit kontemporer ini mengisahkan tentang upaya Raja Bharata yang memperluas wilayah pemerintahannya pada babat Alas Ingas yang kemudian berdiri Negara Ngastina.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan