Menu

Mode Gelap

Budaya · 24 Okt 2023 13:50 WIB

Resmi Dibuka, Science Film Festival 2023 Gaungkan Restorasi Ekosistem


					Resmi Dibuka, Science Film Festival 2023 Gaungkan Restorasi Ekosistem Perbesar

JAKARTA, anewsidmedia.com – Universitas Paramadina kembali menjadi partner acara Science film Festival (SFF) yang diinisiasi oleh Goethe Institut. Acara pembukaan dilakukan pada Sabtu (21/10/2023) di Plaza Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Jakarta.

Program itu kembali hadir di Indonesia memasuki tahun keempat belas, menjangkau siswa-siswi SD sampai SMA di 10 kabupaten/kota secara hybrid mulai 21 Oktober hingga 30 November 2023.

Tahun ini, festival tersebut mengusung tema “Agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari PBB”. Para siswa-siswi akan mengeksplorasi pentingnya perlindungan dan pemulihan ekosistem melalui pemutaran film-film internasional yang disertai berbagai eksperimen sains yang menyenangkan. film-film yang berasal dari 12 negara yang sudah dikurasi dijadwalkan diputar bergantian secara luring di sekolah-sekolah di jabodetabek, Blitar, Surabaya, Belitung Timur, dan Medan dan dirangkai dengan eksperimen sains. Sementara itu di kota lainnya pemutaran film dan eksperimen sains dilakukan secara daring melalui platform Zoom.

SFF kali ini menjadi mitra pendukung resmi agenda Dekade Restorasi Ekosistem dari PBB. Dr. Stefan Dreyer, selaku Direktur Goethe-Institut wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru menyatakan bahwa SFF berkomitmen menyoroti pentingnya petimbangan ekosistem dalam pengelolaan lahan, air dan sumber daya hayati secara terpadu.

Berita Terkait:  Muktamar Pemikiran Cak Nur, Suyitno: Simbol Perpaduan Muhammadiyah dan NU

Tak hanya itu, komitmen ini juga menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan upaya mengatasi penurunan, degradasi lahan, erosi dan kekeringan, kehilangan keanekaragaman hayati dan kelangkaan air.

“Hal ini dipandang sebagai tantangan lingkungan, ekonomi dan sosial dalam pembangunan global berkelanjutan. Dengan menghadirkan film dari berbagai belahan dunia dengan topik-topik ilmiah untuk penonton muda, kami berharap dapat menumbuhkan kreativitas serta semangat pemuda mengeksplorasi dan mencintai sains,” katanya, dalam keterangan resmi Universitas Paramadina, Senin (23/10).

Hilmar Farid, selaku Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI menyampaikan bahwa tema yang diangkat tidak hanya merefleksikan panggilan bertindak, tetapi juga menggambarkan tekad dalam membangun masa depan berkelanjutan dan lestari bagi generasi mendatang.

“Dalam SFF kita akan menyaksikan karya film ilmiah yang mencerahkan, menginspirasi, dan merangsang pemikiran kritis. Setiap sudut pandang akan diperluas dan setiap lapisan masalah akan diungkap melalui lensa kreatif sineas dan penggiat lingkungan. Melalui keajaiban gambar bergerak kita akan disadarkan arti penting untuk bergerak maju sebagai agen perubahan,” ujarnya.

Berita Terkait:  16 Budaya asal Jateng Ditetapkan Kemendikbud RI sebagai WBTB Tingkat Nasional 2023

Sedangkan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste, Ina Lepel, menyatakan bahwa melalui sains, manusia makin paham tentang pentingnya ekosistem yang sehat bagi kehidupan. “Upaya mengatasi perubahan iklim dan pelestarian keanekaragaman hayati. Tak diragukan lagi, kemajuan di bidang sains akan memainkan peran yang sama pentingnya dalam rangka menemukan solusi bagi tantangan yang kita hadapi,” tandasnya.

Rektor Universitas Paramadina Prof. Didik J. Rachbini, dalam sambutannya menyatakan bahwa SFF kali ini merupakan tahun ke-14 keterlibatan perguraun tinggi yang dipimpinnya melalui peran aktif mahasiswa menjadi bagian dari tim penyelenggara SFF di Indonesia.

“Kerjasama ini merupakan kerja nyata dari Universitas Paramadina untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang madani. Semoga SFF ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh anak Indonesia untuk semakin mencintai ilmu pengetahuan, inovasi dan lingkungan hidup,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan