Menu

Mode Gelap

Budaya · 23 Okt 2023 21:24 WIB

Festival Multikultur Korea, Indonesia Tampil dengan Keragaman Budaya


					Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id Perbesar

Foto: kebudayaan.kemdikbud.go.id

CHANGWON, anewsidmedia.com – Bertempat di pusat kota Changwon, Korea Selatan, tim dari Direktorat Jenderal Kebudayaan berkesempatan berpartisipasi dalam helatan Migrant Arirang Multicultural Festival (MAMF) 2023. Pada gelaran ini, mereka terlibat dalam parade budaya sekaligus menyuguhkan pertunjukan tari tradisional dari Indonesia (22/10). 

Tarian yang disuguhkan adalah tari tradisional dengan konsep kasih sayang dan kebersamaan.  Purnawan Andra, penanggung jawab untuk koreografi tari, menjelaskan bahwa tema tari yang disajikan selaras dengan semangat MAMF yaitu keharmonisan.  Karena itu,  gerak dalam tarian dilakukan secara berpasang-pasangan.  “Dalam gerak ini, yang ditonjolkan adalah respons dan interaksi satu sama lain”,  jelas Purnawan dikutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id.

Dian Nisa, salah satu penampil tari, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari acara ini. Bagi Dian, ini adalah pertama kali dirinya terlibat dalam sebuah festival budaya bertaraf internasional.  “Saya juga senang dan bangga bisa turut memperlihatkan budaya kita di mancanegara”, imbuhnya.

Para peserta tersebut merupakan penerima fellowship program dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek. Mereka adalah para ASN praktisi budaya yang dikirim untuk melakukan studi manajemen kebudayaan di Daegu Catholic University. 

Berita Terkait:  Bicara di Forum Internasional, Menlu Retno Nyatakan Rohingya harus Kembali ke Myanmar

Shanty Roulina selaku Koordinator fellowship program mengatakan bahwa kesempatan untuk tampil dalam festival multikultur di Korea Selatan ini adalah momen langka.  Menurutnya, dengan ikut berpartisipasi, para peserta tidak hanya mewakili kampus tempat mereka belajar tapi juga dapat menampilkan wajah Indonesia kepada masyarakat Korea.

Semangat festival ini, keberagaman budaya, selaras dengan apa yang disajikan oleh para penampil Indonesia. Dari sisi kostum, para penari menyajikan gerak tari tradisional Jawa dengan menggunakan busana daerah yang beragam mulai dari Melayu, Sunda, Banten, Bugis, hingga Sasak. Selain itu, delegasi Indonesia lainnya berkesempatan menyuguhkan Reog Ponorogo. Ini menunjukan bahwa Indonesia adalah bangsa yang sudah sangat multikultur dan selalu menjaga keragaman tersebut.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi