Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 23 Okt 2023 13:55 WIB

Potensi Singkong dan Kedelai sebagai Produk Unggulan di Jawa Tengah


					Foto: untagsmg.ac.id Perbesar

Foto: untagsmg.ac.id

SEMARANG, anewsidmedia.com – Singkong dan kedelai merupakan dua hasil pertanian yang banyak dijadikan sebagai bahan olahan pangan oleh berbagai kalangan seperti pengusaha maupun lembaga pemerintahan di wilayah Jawa Tengah. Contohnya di Kabupaten Grobogan, dinas pertanian setempat menilai kedelai sebagai hasil pertanian yang sangat berpotensi di daerah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Dr. Sunanto, S.ST, MP. sebagai salah satu narasumber dalam webinar yang bertajuk “Modernisasi Pertanian dan Peningkatan Nilai Tambah Produk Unggulan Jawa Tengah” yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian, belum lama ini.

Dikutip dari untagsmg.ac.id Dr. Sunanto, selaku kepala dinas pertanian menyatakan bahwa contohnya dinas pertanian di Kabupaten Grobogan menilai kedelai sebagai hasil pertanian yang sangat berpotensi hingga disana telah didirikan Rumah Kedelai Grobogan sebagai salah satu inovasi pertanian di daerah tersebut.

Menurutnya, pendirian Rumah Kedelai Grobogan (RKG) telah banyak memberikan pelayanan informasi dan edukasi mengenai agribisnis kedelai lokal, dari hulu sampai hilir. Selain itu, RKG menjadi tempat praktek kerja industri, magang, dan penelitian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, imbuhnya.

Berita Terkait:  Produksi Beras di Jepara Alami Surplus Ribuan Ton Setiap Tahun

Lebih lanjut dia menyampaikan bahwa peran teknologi sangat penting dalam terciptanya inovasi RKG yang telah berdiri sejak tahun 2017an silam. Hingga kini, terdapat enam unit RKG yang masing-masing telah memanfaatkan teknologi digital. Keenamnya antara lain adalah Seed Center, Soybean resto, Promotion Center, Rumah Tahu Hygiena, Rumah Tempe Hygiena, serta Learning Center, jelas Dr. Sunanto.

Dalam webinar tersebut, nampak hadir rektor Untag Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, MSi yang dalam sambutannya mengatakan bahwa transformasi sektor pertanian dari yang sifatnya tradisional menuju ke modern, menandakan sarana prasarana semakin maju. Dengan begitu, kesejahteraan para pelaku tani akan semakin meningkat, ujar Prof. Suparno.

Salah satu pengusaha singkong terkenal yaitu Toni Anandia Wicaksono, SPd selaku owner PT Argotelo Singkong Keju juga turut hadir dalam webinar tersebut.

Dalam keterangannya Toni menyampaikan, bahwa singkong merupakan hasil pertanian yang dapat dijadikan berbagai macam olahan produk makanan, baik makanan ringan maupun berat.

Pada kesempatan itu Toni juga menyampaikan kiat-kiat berbisnis dari sektor pertanian di era modernisasi saat ini. Berdasarkan pengalaman yang telah ia bangun sebagai pengusaha singkong, ia menekankan pentingnya teknologi media sosial sebagai media untuk mempromosikan bisnis yang dimiliki.

Berita Terkait:  Kenali Biomedical Genome Science Initiative Guna Ketahui Protein Nakal

Singkong yang notabene makanan jaman dahulu dan kurang digemari oleh kalangan muda, dapat disulap oleh Toni menjadi produk unggulan di wilayah Jawa Tengah. PT Argotelo Singkong Keju yang ia pimpin hingga kini telah menyediakan lebih dari 25 varian yang sesuai dengan lidah masyarakat sekarang.

Dengan adanya webinar tersebut, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Untag Semarang tidak hanya dibekali teori dari perkuliahan dikelas, melainkan juga mendapatkan pengalaman dengan pelaku sektor pertanian.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Trending di Pendidikan