SRAGEN, anewsidmedia.com – Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memperingati Hari Santri dengan melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Mambauth Toyyibah, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Dalam kunjungan itu, Bupati Yuni berpesan kepada ratusan santri agar menghindari perilaku bullying.
Orang nomor satu di Pemkab Sragen itu menerangkan bahwa untuk mencegah praktek bullying di sekolah atau di Pondok Pesantren perlu adanya peran aktif dan kerjasama berbagai pihak seperti guru, orang tua dan siswa. Sekolah harus menjadi ruang aman bagi siswa dari tindakan bullying.
Saat ini, kata dia, pihaknya bekerjasama dengan Kepolisian untuk memberikan sosialisasi dan edukasi, pemahaman mengenai kasus bullying dengan mendatangi sekolah-sekolah di Kabupaten Sragen.
“Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi di Pondok Pesantren di Kabupaten Sragen. Namun jika terjadi di Pondok atau dimanapun, Ibu berharap anak-anak tidak takut untuk melaporkan kasus bully kepada pengurus pondok agar bisa dilakukan tindakan pencegahan. Paling tidak kalian tidak ikut membully dan membela teman yang menjadi korban,” terangnya dikutip dari laman resmi Pemkab Sragen, Minggu.
Sementara Ketua Baznas Sragen Mustaqim menyatakan dalam rangka Hari Santri Nasional Pemerintah Kabupaten Sragen dan Baznas Sragen bersinergi mentasharufkan dana ZIS untuk insentif kepada 1.457 Santri, 201 penjaga marbot dan Insentif bagi 197 Kyai/Ustadz yang dibagi dalam beberapa tahap dengan total pentasharufan senilai Rp947.200.000
“Semoga dana ZIZ yang ditasharufkan membawa keberkahan untuk muzzaki dan mustahik dan seluruh pihak yang telah menunaikan zakat. Semoga memberikan pengaruh yang positif terhadap mustahik. Kedepan mereka dapat menjadi muzzaki yang sukses di Sragen.”imbuhnya.
Selain pentasharufan dana ZIS, Hari Santri Nasional dimeriahkan pula oleh kehadiran pendongeng muslim asal Surakarta yaitu Kak Jun kemudian acara ditutup Tausyiah oleh Pimpinan Pondok Pesantren Mambauth Toyyibah KH Ahmad Riyard Mushoffa.