Menu

Mode Gelap

Budaya · 27 Jan 2025 20:03 WIB

5.000 Wisatawan Banjiri Nepal Van Java Selama Libur Nataru


					5.000 Wisatawan Banjiri Nepal Van Java Selama Libur Nataru Perbesar

MAGELANG, anewsidmedia.comKabupaten Magelang menawarkan objek wisata alam yang memikat, dengan udara kaya oksigen yang membuatnya menjadi pilihan menarik bagi wisatawan. Salah satu objek wisata yang populer di wilayah itu adalah Nepal Van Java, yang terletak di kaki Gunung Sumbing, Kecamatan Kaliangkrik.

Lilik Setiyawan, pengelola wisata Nepal Van Java, menyatakan bahwa pada libur Tahun Baru 2025, tempat ini dikunjungi sekitar 5.000 wisatawan, dengan tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati atraksi kesenian lokal dari Dusun Butuh. “Hampir rata-rata 5.000 kunjungan wisatawan per bulan,” jelas Lilik.

Nepal Van Java berada di ketinggian sekitar 1.700 mdpl, tepatnya di Dusun Butuh, Desa Temanggung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kawasan ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan, dengan perumahan penduduk yang berundak, serta udara yang sangat sejuk.

Udara segar yang kaya oksigen alami semakin terasa saat kabut turun dan menyelimuti kawasan lereng gunung, yang terasering dengan tanaman sayuran. Suasana sejuk dan nyaman membuat tempat ini semakin menarik untuk dikunjungi.

Berita Terkait:  Dampak Kemarau Panjang, Lahan Palawija Milik Petani di Kudus Mati Mengering

Setiap hari libur, pengelola menawarkan berbagai paket wisata menarik. Khusus untuk wisatawan yang datang pada hari Jumat, tiket masuk digunakan untuk kegiatan sosial, seperti menyantuni anak yatim piatu dan kaum dhuafa. “Ini adalah bagian dari program sosial kami,” kata Lilik yang juga menjabat sebagai kepala Dusun Butuh.

Perjalanan menuju Nepal Van Java juga memberikan pengalaman tersendiri. wisatawan akan melewati jalanan berkelok dan tanjakan yang menakjubkan, dengan pemandangan hamparan hijau dari tanaman sayuran yang ditanam oleh warga setempat. Sesampainya di lokasi, pengunjung akan disuguhi panorama alam yang memukau.

Selain menikmati pemandangan, wisatawan juga dapat melakukan aktivitas seru, seperti memetik sayuran atau menjelajahi kampung dengan menggunakan sepeda motor sewaan (ojek). Layanan keliling dengan ojek ini memberikan sensasi tersendiri, memungkinkan wisatawan untuk menikmati keindahan alam ekowisata dan kebun sayur di Nepal Van Java sambil menghirup udara segar.

Rizal, seorang pemandu wisata sekaligus pengemudi ojek, menjelaskan bahwa ada 139 ojek yang beroperasi setiap hari untuk mengantar wisatawan keliling kawasan wisata. Tarifnya cukup terjangkau, yakni antara Rp 35.000 hingga Rp 100.000 per orang, tergantung rute yang diambil.

Berita Terkait:  Ayo, Awasi dan Kawal Hak Pilihmu

“Untuk melihat perkampungan berundak di Nepal Van Java, tarifnya Rp 35.000 per orang. Namun, jika menuju Negeri Sayur Sukomakmur, tarifnya Rp 100.000 karena jaraknya lebih jauh,” kata Rizal.

Paguyuban ojek di Nepal Van Java, yang dibentuk pada tahun 2020 oleh desa, membantu mengatur dan meratakan distribusi pekerjaan. Setiap pengemudi ojek mendapatkan giliran berdasarkan nomor urut atau voucher di loket pintu masuk, dan sistem pembayarannya pun dilakukan dengan cara yang teratur, sehingga tidak terjadi persaingan antar pengemudi.

“Setiap hari, saya hampir selalu mendapatkan pekerjaan mengantar wisatawan. Di hari biasa, saya mengantar satu atau dua kali, tetapi saat libur, terutama pada Nataru dan Lebaran, bisa empat kali,” ujar Rizal.

Paguyuban ojek ini tidak hanya membantu mengorganisir kegiatan wisata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi warga setempat dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Selain menjadi petani, warga kini juga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari industri pariwisata.

“Anggota kami tercatat sebanyak 129 orang, dan setiap kali pengunjung menukarkan voucher, kami mendapat Rp 30.000, setelah dipotong Rp 5.000 untuk kas paguyuban,” jelas Rizal.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi