Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 28 Okt 2024 11:07 WIB

KKN TEMATIK UNDIP BANTU WARGA SUKOREJO dengan Sosialisasi Bertema “Pencegahan Stunting Melalui Konsep Ternak Ayam Mandiri”


					KKN TEMATIK UNDIP BANTU WARGA SUKOREJO dengan Sosialisasi Bertema “Pencegahan Stunting Melalui Konsep Ternak Ayam Mandiri” Perbesar

SRAGEN, anewsidmedia.com – Universitas Diponegoro melalui kegiatan KKN Tematik dengan tema “Pencegahan Stunting Melalui Konsep Ayam Ternak Mandiri” melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di desa sukorejo kabupaten sragen yang merupakan salah satu Desa kolaborasi program Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Tahun 2024.

Pada hari Selasa, (22/10/2024), Mahasiswa KKN-Tematik Universitas Diponegoro bekerjasama dengan Kelompok Ternak di Desa Sukorejo mengadakan sosialisasi dan diskusi bersama di kediaman Pak Sukrisno, selaku Kepala Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen.

Program yang disampaikan oleh Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro secara khusus melatih keluarga prasejahtera dengan beternak ayam petelur skala rumah tangga untuk pendapatan tambahan dan pencegahan stunting keluarga.

Stunting menjadi salah satu masalah khusus di Desa Sukorejo, hal ini harus lebih diperhatikan lagi, terutama dalam pemberian makananan yang memiliki nutrisi seimbang, supaya angka stunting di Desa Sukorejo tidak semakin meningkat.

Pak Sukrisno, selaku Kepala Desa di Desa Sukorejo, menegaskan bahwa meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan yang ingin saya capai, terutama dalam bidang peternakan.

Berita Terkait:  Mbak Ita Dukung Penuh Upaya Pemberdayaan Masjid untuk Kesejahteraan Masyarakat

Dalam sosialisasi yang dilakukan, mahasiswa KKN-Tematik, Reisha Putri Salsabila menjelaskan cara Pembuatan Konsep Ternak Ayam Mandiri dengan skala 20 ekor, pembuatan konsep tersebut dapat dimulai dari perencanaan ukuran kandang ayam umbaran, pemilihan bibit ayam petelur yang berkualitas dan pemberian pakan yang efektif.

“Melalui ternak ayam mandiri, diharapkan kelompok ternak ataupun masyarakat di Desa Sukorejo tidak hanya dapat memenuhi kebutuh protein hewani secara mandiri, selain itu ketahanan pangan dapat berkelanjutan, karena hal ini penting dalam upaya pencegahan stunting sejak dini serta dianjurkan untuk mengkonsumsi telur 2 butir per hari.” ujar Reisha.

Kepala Desa serta Kelompok Ternak yang menghadiri kegiatan ini juga ikut berdiskusi mengenai konsep ternak ayam mandiri. Konsep ternak ayam mandiri dengan skala 20 ekor yang disampaikan oleh Reisha, memiliki potensi besar di Desa Sukorejo.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Sukorejo “Pembuatan konsep ternak ayam petelur dengan kandang umbaran 2×2 m2 ini sangat bagus, diharapkan dari bapak-bapak kelompok ternak yang datang bisa tertarik dengan konsep ini dan kami juga ditawarkan Pak Cahya untuk bekerja sama dengan Pokhpand, supaya pengeluaran dibagian pakan tidak terlalu besar” ujar Pak Sukrisno.

Berita Terkait:  Penggunaan QRIS untuk UMKM, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Berikan Pendampingan untuk Pelaku Usaha

Konsep Ternak Ayam Mandiri dengan skala 20 ekor dapat menjadi solusi bagi masyarakat di Desa Sukorejo dan mengurangi permasalahan stunting pada anak-anak.

Konsep ini mendapat sambutan positif dari kelompok ternak, karna dapat memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan telur dan daging ayam yang memiliki nutrisi tinggi sebagai sumber protein bagi keluarga, terutama pada pertumbuhan anak-anak.

“Konsep ternak ayam mandiri ini sangat menarik, karena dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan ekonomi rumah tangga” ujar salah satu peternak.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para peternak dan masyarakat setempat dapat merelasasikan konsep ternak ayam mandiri untuk meningkatkan ekonomi dari masing-masing keluarga dan pencegahan stunting, sehingga angka stunting di Desa Sukorejo tidak meningkat.

 

 

 

Penulis: Reisha Putri Salsabila

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan