SRAGEN, anewsidmedia.com – Universitas Diponegoro melalui kegiatan KKN Tematik dengan tema “Pencegahan Stunting Melalui Konsep Ayam Ternak Mandiri” melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di desa sukorejo kabupaten sragen yang merupakan salah satu Desa kolaborasi program Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU) Tahun 2024.
Pada hari Selasa, (22/10/2024), Mahasiswa KKN-Tematik Universitas Diponegoro bekerjasama dengan Kelompok Ternak di Desa Sukorejo mengadakan sosialisasi dan diskusi bersama di kediaman Pak Sukrisno, selaku Kepala Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen.
Program yang disampaikan oleh Mahasiswa KKN-T Universitas Diponegoro secara khusus melatih keluarga prasejahtera dengan beternak ayam petelur skala rumah tangga untuk pendapatan tambahan dan pencegahan stunting keluarga.
Stunting menjadi salah satu masalah khusus di Desa Sukorejo, hal ini harus lebih diperhatikan lagi, terutama dalam pemberian makananan yang memiliki nutrisi seimbang, supaya angka stunting di Desa Sukorejo tidak semakin meningkat.
Pak Sukrisno, selaku Kepala Desa di Desa Sukorejo, menegaskan bahwa meningkatkan kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan yang ingin saya capai, terutama dalam bidang peternakan.
Dalam sosialisasi yang dilakukan, mahasiswa KKN-Tematik, Reisha Putri Salsabila menjelaskan cara Pembuatan Konsep Ternak Ayam Mandiri dengan skala 20 ekor, pembuatan konsep tersebut dapat dimulai dari perencanaan ukuran kandang ayam umbaran, pemilihan bibit ayam petelur yang berkualitas dan pemberian pakan yang efektif.
“Melalui ternak ayam mandiri, diharapkan kelompok ternak ataupun masyarakat di Desa Sukorejo tidak hanya dapat memenuhi kebutuh protein hewani secara mandiri, selain itu ketahanan pangan dapat berkelanjutan, karena hal ini penting dalam upaya pencegahan stunting sejak dini serta dianjurkan untuk mengkonsumsi telur 2 butir per hari.” ujar Reisha.
Kepala Desa serta Kelompok Ternak yang menghadiri kegiatan ini juga ikut berdiskusi mengenai konsep ternak ayam mandiri. Konsep ternak ayam mandiri dengan skala 20 ekor yang disampaikan oleh Reisha, memiliki potensi besar di Desa Sukorejo.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Sukorejo “Pembuatan konsep ternak ayam petelur dengan kandang umbaran 2×2 m2 ini sangat bagus, diharapkan dari bapak-bapak kelompok ternak yang datang bisa tertarik dengan konsep ini dan kami juga ditawarkan Pak Cahya untuk bekerja sama dengan Pokhpand, supaya pengeluaran dibagian pakan tidak terlalu besar” ujar Pak Sukrisno.
Konsep Ternak Ayam Mandiri dengan skala 20 ekor dapat menjadi solusi bagi masyarakat di Desa Sukorejo dan mengurangi permasalahan stunting pada anak-anak.
Konsep ini mendapat sambutan positif dari kelompok ternak, karna dapat memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan telur dan daging ayam yang memiliki nutrisi tinggi sebagai sumber protein bagi keluarga, terutama pada pertumbuhan anak-anak.
“Konsep ternak ayam mandiri ini sangat menarik, karena dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan ekonomi rumah tangga” ujar salah satu peternak.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan para peternak dan masyarakat setempat dapat merelasasikan konsep ternak ayam mandiri untuk meningkatkan ekonomi dari masing-masing keluarga dan pencegahan stunting, sehingga angka stunting di Desa Sukorejo tidak meningkat.
Penulis: Reisha Putri Salsabila