MAGELANG, anewsidmedia.com – Di era yang serba digital ini, sistem pemerintahan pun melakukan proses transformasi ke sistem pemerintahan yang bersifat digital atau biasa di sebut dengan e-governance yang sudah diatur sesuai dengan Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Salah satu implementasinya adalah dalam bidang kearsipan yang telah memiliki aplikasi penyimpanan arsip dinamis yang biasa di sebut dengan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) yang di ciptakan untuk memudahkan proses penyimpanan serta proses temu kembali arsip Dinamis aktif maupun inaktif pada suatu instansi.
Namun dalam proses implementasinya Sistem Informasi Kearsipan Dinamis(SIKD) memiliki beberapa kendala khususnya pada sumber daya manusia yang dapat mengelola aplikasi tersebut, kendala ini kami temukan pada Kantor Balaidesa Desa Wonokerto yang belum sama sekali menggunakan aplikasi tersebut, dengan hal ini kami TIM II KKN UNDIP 2024 mengambil langkah untuk melakukan optimalisasi kepada perangkat desa yang bertugas untuk menangani sistem kearsipan pada Kantor Balaidesa Desa wonokerto.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari pegawai Balaidesa Desa Wonokerto ”Alhamdulilah saya senang mas bila ada yang membimbing dan membantu input ke dalam aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD), kalo input sendiri kan bingung ya mas dan lama nah kalo bareng-bareng sama mas dan mbak kkn kan jadi cepet gitu” Ujar Ibu Rini selaku petugas Baalaidesa yang bertugas untuk mengelola kearsipan disana.
Ketua pelaksana kegiatan Zifirdaus Rayhan Ali, Anggota TIM II KKN UNDIP Tahun 2024 dari program studi Informasi Dan Hubungan Masyarakat, konsentrasi Kearsipan menyebutkan bahwa tujuan di buatnya kegiatan ini adalah untuk membantu sistem transformasi kearsipan desa yang mulanya konvensional dan sekarang mulai bertransformasi menjadi digital, “ Tujuan dari pelaksanaan ini tentunya adalah untuk membantu Balaidesa Desa Wonokerto untuk melaksanakan sistem kearsipan digital ya mas, dalam proses transformasi ke era digital memang sering menimbulkan permasalahan pada sumberdaya manusia yang akan mengoperasikan teknologi digital tersebut” Ujarnya.
Kegiatan optimalisasi aplikasi SIKD pada Balaidesa Desa Wonokerto meliputi proses penginputan surat masuk dan keluar yang ada di Balaidesa Wonokerto yang dimulai dari awal bulan Januari 2024 kemarin, hal ini mendapatkan reaksi positif dari pegawai Balaidesa Wonokerto yang mengaku senang bila ada yang membantu dan memberi tahu mengenai proses input surat masuk dan keluar pada aplikasi SIKD.
Selain membantu input surat masuk dan keluar TIM II KKN UNDIP 2024 juga memberikan buku modul yang berisi tentang tata cara penggunaan aplikasi SIKD mulai dari penyimpanan surat masuk dan keluar hingga penyimpanan arsip inaktif pada Balaidesa Desa Wonokerto yang tujuanya adalah sebagai buku pedoman dalam penggunaan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD).
Penulis:
Zifirdaus Rayhan Ali