Menu

Mode Gelap

Budaya · 19 Agu 2024 19:43 WIB

Mengenal Tradisi Jamasan Kecamatan Selogiri Menggunakan Media Leaflet


					Mengenal Tradisi Jamasan Kecamatan Selogiri Menggunakan Media Leaflet Perbesar

WONOGIRI, anewsidmedia.com Tradisi Jamasan, sebuah ritual pemandian pusaka yang sarat makna, kembali digelar di Kecamatan Selogiri. Acara tahunan ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat setempat masih menjunjung tinggi warisan leluhur.

Dilaksanakan pada 20-21 Juli 2024, acara Jamasan tahun ini menyedot perhatian tidak hanya warga sekitar, tetapi juga para peneliti budaya.

Pusaka-pusaka bersejarah seperti Keris Karawelang dan Tombak Kiai Jaladara serta Kiai Totok yang disimpan di Tugu Pusaka Kecamatan Selogiri menjadi pusat perhatian dalam ritual ini.

“Tradisi Jamasan bukan sekadar acara seremonial,” ujar Rifdah Mardhiyyah, salah satu inisiator pembuatan leaflet tentang tradisi ini.

“Ini adalah bentuk penghormatan kita terhadap para leluhur yang telah menjaga daerah ini. Melalui pusaka-pusaka ini, kita dapat merasakan nilai-nilai luhur yang perlu dilestarikan.” Tambahnya.

Proses Jamasan berlangsung dengan khidmat dan mengikuti tata cara yang telah ditetapkan sejak zaman dahulu.

Warga asli Gunung Wijil memiliki peran penting dalam membuka dan menutup Tugu Pusaka, sementara keluarga Pura Mangkunegara secara langsung melakukan proses pemandian.

Berita Terkait:  Putusan MKMK Resmi Copot Ketua MK Anwar Usman, Begini Tanggapan Ketua Komisi 3 DPR RI Bambang Pacul

“Ada kepercayaan bahwa hanya warga asli Gunung Wijil yang bisa membuka tutup Tugu Pusaka,” tambah Rifdah. “Ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan spiritual antara masyarakat dengan pusaka-pusaka tersebut.”

Untuk memperkenalkan tradisi Jamasan kepada masyarakat luas, khususnya generasi muda, tim KKN UNDIP membuat leaflet informatif. Leaflet ini berisi penjelasan singkat tentang sejarah Jamasan, tata cara pelaksanaan, serta makna dari setiap pusaka.

“Harapannya, leaflet ini dapat menjadi media edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya lokal,” ungkap Rifdah.

Tradisi Jamasan di Selogiri mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai warisan budaya. Di tengah arus modernisasi, menjaga tradisi seperti ini adalah bentuk nyata dari rasa cinta terhadap tanah air.

Dengan ini, penting bagi masyarakat luas apalagi pendatang untuk mengetahui tradisi yang masih terjaga ini. Maka dari itu, leaflet yang akan diletakkan di Kantor Kecamatan ini berguna untuk tamu-tamu dari luar Selogiri sebagai media mereka mengenal tradisi lokal Selogiri yang masih ada.

Leaflet yang dipilih sebagai output dari kegiatan keikutsertaan Rifdah dan anggota Tim II KKN UNDIP dalam pelaksanaan Tradisi Jamasan ini dikemas dengan singkat yang berisi mengenai pengertian Jamasan, prosedur, dan identitas dari pusaka-pusaka didalam tugu.

Berita Terkait:  Hanif Alfattah Ketua BEM Undip tahun 2023 Inisiasi Komunitas Daerah

Hal ini bertujuan untuk menjaga serta melestarikan Tradisi Jamasan.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan