Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 19 Agu 2024 22:38 WIB

Mahasiswa KKN Undip Berikan Pemaparan Pentingnya Menimbang Susunan Area Produksi kepada UMKM Tahu


					Mahasiswa KKN Undip Berikan Pemaparan Pentingnya Menimbang Susunan Area Produksi kepada UMKM Tahu Perbesar

WONOGIRI, anewsidmedia.com – Fikri Aditya Shamil, Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro dari program studi Teknik Industri telah menjalankan program kerja mengenai “Edukasi Perancangan Tata Letak dan Sistem Aliran Produksi” kepada salah satu UMKM Tahu yang ada di Desa Ngadipiro.

Program ini dibuat untuk memberikan edukasi kepada pekerja dan pemilik UMKM tahu agar dapat mengevaluasi cara dan budaya kerja yang dilakukan selama ini.

Desa Ngadipiro memiliki bentuk usaha jual beli yang terkenal, yaitu pada penjualan tahu. Terdapat 5 pabrik pengolahan tahu yang berada di Desa Ngadipiro.

Tahu menjadi sesuatu yang diminati masyarakat Ngadipiro sebagai bahan yang memiliki nilai jual, hal ini dikarenakan minat konsumsi tahu bagi masyarakat Wonogiri cukup tinggi, selain brem dan bakso yang menjadi ciri khas Wonogiri.

Masyarakat Wonogiri menjadikan tahu sebagai makanan yang sering disajikan dalam masakan sehari-hari.

Tahu diolah ke dalam beberapa variasi saat menemani nasi sebagai lauk, salah satunya tahu bakso.

Tahu bakso sering menjadi pilihan olahan variasi dari produk tahu. Dari keseluruhan pabrik tahu yang berada di Desa Ngadipiro, hanya terdapat satu UMKM yang memproduksi tahu sampai pada pengolahan tahu bakso.

Berita Terkait:  Percepat Turunkan Angka Stunting, Pemprov Jateng Optimalkan Intervensi di 20 Daerah

UMKM tersebut adalah UMKM tahu Pak Harno, berlokasi di Desa Ngadipiro, Dusun Kamplong. Pak Harno memiliki pabrik pengolahan tahu bakso yang beriimpitan dengan rumahnya. Oleh karena itu, usaha tahu milik Pak Harno dapat disimpulkan sebagai usaha home industry.

UMKM dan pabrik lainnya yang memproduksi tahu hanya sampai pada pengolahan tahu putih mentah dan tahu goreng, sedangkan proses produksi umkm tahu Pak Harno sampai pada pengolahan tahu bakso, tentunya memiliki tantangan sendiri pada proses produksinya.

Hal yang menjadi persoalan adalah proses produksi yang lebih panjang dan pengolahan tahu yang berada satu atap dengan rumah. Tantangan yang dimiliki oleh pabrik tahu ini berkaitan dengan persoalan keterbatasan luas atau area.

Saat melakukan kunjungan ke pabrik tahu Pak Harno ditemukan beberapa masalah yang menjadi penghambat proses produksi, diantaranya pilihan sistem aliran produksi yang menjadi budaya kerjanya, peletakan stasiun kerja yang tidak sesuai urutan proses produksi, peletakan barang yang tidak diperlukan hingga kepada finished good area berada diantara area warehouse dan lini produksi.

Berita Terkait:  20 Orang Duta Seni dan Kebudayaan Pelajar Kabupaten Boyolali Akan Berkelililing Nusantara

Menurut konsep lean manufacturing masalah-masalah tersebut dapat menimbulkan pemborosan (waste) dalam suatu proses, diantaranya transportation, inventory, motion, waiting, overproduction, overprocessing, dan defect.

Edukasi mengenai perancangan tata letak dan fasilitas pabrik menjadi program pilihan terbaik untuk membantu UMKM tahu Pak Harno dalam mengevaluasi sistem kerja produksi dan penyusunan layout pabriknya.

Dalam melaksanakan program edukasi mengenai tata letak dan fasilitas pabrik dilakukan survei atau kunjungan kedua pada (19/07/24) Survei kedua ini melakukan pengukuran mengenai luas ruangan dan luas area stasiun kerja yang bertujuan untuk melakukan rekonstruksi susunan layout agar mencapai proses produksi yang efektif dan optimal.

UMKM tahu Pak Harno menjalankan kerja sistem aliran produksi ”batch flow”. Sistem aliran produksi ini tidak cukup relevan diterapkan pada produksi tahu di pabrik Pak Harno, hal ini dikarenakan ”batch flow” membutuhkan area kerja yang luas karena menuntut setiap satu batch harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum berpindah ke stasiun kerja berikutnya.

Akibatnya, terjadi penumpukan barang yang telah selesai dalam satu stasiun kerja dan ditempatkan pada area stasiun kerja lainnya yang sedang tidak terpakai sehingga menimbulkan waste ”inventory”. Hal ini juga berdampak terhadap waktu produksi yang cukup lama, biasanya proses produksi dimulai pada pukul 6 pagi sampai pukul 3 sore.

Berita Terkait:  Semarang 10K Sukses Digelar, Pemkot Semarang Beri Peluang Pelaksanaan Ke depan Lebih Besar

Program edukasi yang diberikan kepada pemilik UMKM tahu Pak Harno berupa materi cara membuat atau menyusun layout pabrik yang baik dan pemberian rekomendasi perbaikan terhadap layout pabrik tahu saat ini, output-nya berupa denah layout pabrik perbaikan.

Materi disusun dalam bentuk power point yang dipresentasikan secara langsung kepada pemilik umkm tahu pada (26/07/24).

Rekomendasi perbaikan yang diusulkan berupa perubahan sistem aliran produksi menjadi ”one-piece flow” untuk meminimalisir waste ”inventory” dan ”waiting” agar tujuan meningkatkan efisiensi waktu dan memaksimalkan luas area yang tersedia dapat tercapai dengan optimal.

 

 

Penulis :
Fikri Aditya Shamil

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan