Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 19 Agu 2024 20:28 WIB

Antisipasi DBD: Tim II KKN Undip Membuat Spray Anti Nyamuk Berbahan Dasar Serai dan Kulit Jeruk


					Antisipasi DBD: Tim II KKN Undip Membuat Spray Anti Nyamuk Berbahan Dasar Serai dan Kulit Jeruk Perbesar

SRAGEN, anewsidmedia.com – Mahasiswa Undip yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Mojopuro, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen berhasil membuat spray anti nyamuk berbahan alami dan ramah lingkungan yang didemonstrasikan langsung kepada ibu-ibu posyandu Dusun Gringsing pada (11/07).

Pembuatan spray anti nyamuk ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus penderita demam berdarah di wilayah tersebut yang diperkirakan mencapai 10 kasus perdusun dalam 1 bulan. Tindakan preventif harus dilakukan guna mengantisipasi jumlah kasus yang lebih tinggi.

Tindakan sederhana untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk yaitu memakai lotion atau spray anti nyamuk, namun kebanyakan masyarakat masih memakai lotion instan pasaran yang mengandung bahan kimia.

Oleh karena itu, dibuatlah produk spray berbahan alami dengan efektivitas yang sama sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap lotion anti nyamuk pasaran.

“Ide pembuatan spray anti nyamuk ini ditujukan untuk mengajak masyarakat beralih pada bahan alami agar tidak selalu bergantung pada spray atau lotion anti nyamuk pasaran yang mengandung campuran zat Kimia dan memiliki efek samping, misalnya alergi” ujar Paramitha, anggota Tim II KKN Undip.

Berita Terkait:  Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Teknologi dengan Media Buku Dan Modul Robotik Sederhana Untuk Anak Anak Desa Wonokerto

Dalam demonstrasi sederhana, Paramitha Prastyawati memperagakan cara pembuatan spray anti nyamuk menggunakan bahan alami berupa batang serai dan kulit jeruk.

Kedua bahan tersebut dipilih sebab berdasarkan jurnal penelitian ilmiah, serai mengandung 3 komponen utama yang sangat tidak disukai oleh serangga, yaitu sitronelal, sitronelol, dan geraniol.

Selain itu, kulit jeruk juga mengandung senyawa alami yang bersifat toksik bagi serangga, yaitu limonoida dan sitronela.

“Dengan menggunakan bahan-bahan alami, berarti kita telah menciptakan solusi ramah lingkungan ya, contohnya pemanfaatan kembali limbah berupa kulit jeruk” ungkap salah satu anggota tim KKN Undip.

Kegiatan demonstrasi ini mendapat respon positif dari ibu-ibu posyandu Dusun Gringsing. Mereka cukup antusias mengikuti pelatihan yang diadakan oleh tim KKN Undip.

“cukup inovatif ya, spray anti nyamuk dengan bahan alami ini juga lebih ekonomis dan bahan-bahannya mudah didapatkan” ujar Dewi, salah satu anggota posyandu.

Selain itu mereka juga diberikan sampel produk spray yang telah dibuat sebelumnya dan leaflet sebagai panduan untuk membuatnya kembali di rumah.

Berita Terkait:  Mahasiswa KKN Tim 2 Undip Keefektifan Pembuatan Eco Enzym Sebagai Desinfektan Sebagai Pencegahan Pasca Penyakit Anthrax di Desa Mojopuro

Harapan dari kegiatan ini yaitu agar masyarakat dapat turut berupaya terhadap pencegahan DBD dengan menggunakan solusi alami yang telah diperkenalkan. Dengan adanya spray anti nyamuk ini, diharapkan dapat menekan populasi nyamuk dan meminimalkan risiko terjangkit DBD.

 

 

Penulis:
Paramitha Prastyawati

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan