PEKALONGAN, anewsidmedia.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) dari Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, berhasil melaksanakan program edukasi dan skrining buta warna di Desa Sijambe, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan.
Kegiatan ini menyasar remaja dan anak-anak di SMP Muhammadiyah TQ Al-Muqorobin dan SDN 01 Sijambe.
Berlangsung dari 10 Juli hingga 19 Agustus 2024, kegiatan ini berfokus pada edukasi dan skrining gangguan kesehatan mata berupa buta warna.
Tujuan utama dari program ini adalah memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan mata, terutama dalam mengenali dan mengidentifikasi gangguan buta warna.
Para remaja dan anak-anak di Desa Sijambe menjadi sasaran utama karena mereka berada pada fase perkembangan penting di mana deteksi dini buta warna dapat berpengaruh signifikan terhadap pendidikan dan kehidupan mereka.
Pelaksanaan program ini dilakukan dengan kerjasama ibu-ibu PKK setempat. Di SMP Muhammadiyah TQ Al-Muqorobbin, kegiatan ini dimulai dengan pemeriksaan kesehatan oleh bidan desa, dilanjutkan dengan sesi edukasi oleh Firna Hafiyani.
Materi yang disampaikan mencakup pentingnya mata sebagai panca indra utama, jenis-jenis buta warna, penyebabnya, serta bagian-bagian mata dan fungsinya.
“Mata adalah jendela dunia. Dengan mata, kita bisa mendapatkan 80% informasi dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mata sejak dini,” ujar Firna Hafiyani, mahasiswa yang menginisiasi program ini.
Untuk mendukung pemahaman, peserta juga diberikan poster edukasi dan diadakan sesi tanya jawab dengan hadiah menarik.
Skrining buta warna dilakukan menggunakan metode Ishihara, yang bertujuan mengidentifikasi anak-anak yang mungkin memiliki gangguan ini.
Jika ditemukan anak yang menunjukkan tanda-tanda buta warna, mereka diberikan saran untuk memeriksakan mata lebih lanjut di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kegiatan serupa juga dilaksanakan di SDN 01 Sijambe, di mana anak-anak diajak untuk memahami pentingnya kesehatan mata melalui aktivitas mewarnai yang menyenangkan.
Dengan cara ini, edukasi kesehatan mata dapat disampaikan dengan cara yang sesuai dengan usia mereka.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini buta warna di kalangan remaja dan anak-anak, serta memberikan mereka informasi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mata mereka di masa mendatang.