Menu

Mode Gelap

Budaya · 14 Agu 2024 00:30 WIB

Membangun Nasionalisme Sejak Dini: Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Buku Cerita Sejarah Kemerdekaan untuk Anak-Anak


					Membangun Nasionalisme Sejak Dini: Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Buku Cerita Sejarah Kemerdekaan untuk Anak-Anak Perbesar

SRAGEN, anewsidmedia.com – Kharisma Rizki Wulansari, mahasiswa dari Departemen Sejarah Universitas Diponegoro (UNDIP), berinisiatif mengembangkan buku cerita sejarah kemerdekaan Indonesia yang ditujukan khusus untuk anak-anak SD.

Program ini dilaksanakan pada Kamis, 30 Juli 2024, di SD Gemantar 3, yang berlokasi di Dusun Beku, Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II UNDIP.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan sejarah di kalangan anak-anak usia sekolah dasar, terutama mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia. Melalui buku cerita yang didesain menarik, program ini diharapkan dapat menumbuhkan minat baca anak-anak serta menanamkan nilai-nilai nasionalisme sejak dini.

Buku ini tidak hanya mencakup narasi sejarah, tetapi juga memaparkan kisah-kisah heroik para pahlawan nasional dengan cara yang mudah dipahami dan menyenangkan bagi anak-anak.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Kharisma Rizki Wulansari, yang menargetkan siswa kelas 3 di SD Gemantar 3. Buku cerita ini disusun dengan cermat, menggabungkan unsur edukatif dan visual yang menarik, sehingga anak-anak tidak hanya memahami sejarah, tetapi juga terlibat secara emosional dengan materi yang disajikan.

Berita Terkait:  Sulitnya Pakan Disaat Musim Kemarau, Mahasiswa Undip Melakukan Pelatihan dalam Pembuatan Pakan Fermentasi Kepada Peternak Di Desa

Sebelum pelaksanaan, pembuatan buku cerita telah direncanakan dan dikembangkan dengan matang. Pada hari kegiatan, Kharisma tidak hanya membagikan buku cerita kepada siswa, tetapi juga memaparkan isi buku tersebut kepada anak-anak.

Dengan menggunakan metode interaktif, siswa diajak untuk membaca bersama selama 15 menit, yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab selama 20 menit. Pertanyaan yang diajukan meliputi aspek-aspek penting dari sejarah kemerdekaan Indonesia, seperti tanggal kemerdekaan dan tokoh-tokoh pahlawan yang berperan penting dalam perjuangan.

Kegiatan ini didorong oleh kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pemahaman sejarah di kalangan anak-anak. Minimnya pengetahuan mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia di usia sekolah dasar menjadi perhatian utama, apalagi dengan kurangnya akses literasi yang memadai. Buku cerita ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi, memberikan informasi yang tidak hanya edukatif tetapi juga menarik bagi anak-anak.

Selain itu, program ini bertujuan untuk membangun rasa nasionalisme sejak dini, mengenalkan anak-anak pada sejarah bangsanya dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kebiasaan membaca di kalangan anak-anak, memperkaya wawasan mereka dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan sejarah Indonesia.

Berita Terkait:  Seorang Wanita Ditemukan Tewas Mengenaskan, Korban Diduga Lompat dari Lantai 17

Respons positif dari siswa SD Gemantar 3 menunjukkan keberhasilan program ini dalam memupuk minat baca sekaligus memperkaya pengetahuan mereka tentang sejarah kemerdekaan Indonesia. Diharapkan, buku cerita ini dapat menjadi alat edukasi yang efektif, berkontribusi pada peningkatan literasi sejarah di kalangan generasi muda, serta menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang kuat.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan