Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 13 Agu 2024 15:00 WIB

Mahasiswa KKN Undip Ajak Masyarakat Desa Gemantar Gunakan QRIS, Transaksi Jadi Lebih Mudah


					Mahasiswa KKN Undip Ajak Masyarakat Desa Gemantar Gunakan QRIS, Transaksi Jadi Lebih Mudah Perbesar

SRAGEN, anewsidmedia.com – Dalam upaya memajukan ekonomi digital di Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Ahmad Alvin Griffin, mahasiswa Informatika Universitas Diponegoro (Undip), bersama tim KKN, memperkenalkan penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai alat pembayaran yang lebih efisien dan aman.

Program ini dirancang tidak hanya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, tetapi juga membantu mereka, khususnya pelaku UMKM, dalam pembuatan kode QRIS untuk transaksi sehari-hari.

Program ini menyasar pelaku UMKM dan masyarakat umum Desa Gemantar yang tertarik untuk meningkatkan efisiensi dalam transaksi mereka. Dengan QRIS, masyarakat diharapkan dapat beralih dari transaksi tunai yang kurang aman dan tidak efisien, ke pembayaran digital yang lebih praktis.

Program ini dilaksanakan dalam dua tahap, tahap pertama diadakan di balai desa, di mana masyarakat dapat mengikuti pelatihan dan mendapatkan bantuan dalam pembuatan kode QRIS. Tahap kedua dilakukan dengan metode door-to-door, di mana tim KKN langsung mengunjungi pelaku UMKM di tempat usaha mereka untuk memberikan bantuan dan edukasi lebih lanjut.

Berita Terkait:  Penataan dan Pendigitalisasian Arsip Vital Keluarga sebagai Upaya Pencegahan terhadap Kehilangan dan Kerusakan Arsip

Kegiatan utama dilaksanakan di balai desa Gemantar, dengan tim KKN juga bergerak ke berbagai rumah pelaku UMKM. Untuk memastikan informasi tersebar luas, tim KKN menggunakan poster dan brosur yang ditempatkan di berbagai titik strategis di desa.

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Gemantar, yang sebagian besar masih bergantung pada transaksi tunai, dapat beralih ke metode pembayaran digital yang lebih aman dan cepat.

Penggunaan QRIS juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional UMKM desa.

Tim KKN memberikan pelatihan yang komprehensif mengenai penggunaan QRIS, mulai dari cara membuat kode QRIS hingga cara menggunakannya dalam transaksi. Selain itu, tim KKN juga bekerja sama dengan bank lokal untuk mendukung adopsi QRIS secara lebih luas di desa ini.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Trending di Pendidikan