SRAGEN, anewsidmedia.com – Sampah menjadi masalah yang sampai saat ini masih menjadi perhatian khusus. Tantry Arifah Ridmadhany, mahasiswa dari Departemen Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, melaksanakan sosialisasi pengenalan teknologi biopori kepada ibu-ibu di Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, pada 28 Juli 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro yang bertujuan untuk memberikan solusi praktis terhadap permasalahan sampah organik dan genangan air di lingkungan rumah tangga.
Program ini bertujuan untuk mengenalkan dan mengajarkan cara pembuatan lubang biopori kepada para ibu-ibu di Desa Gemantar.
Biopori adalah teknologi sederhana yang memanfaatkan lubang vertikal di tanah untuk mengolah sampah dapur atau organik menjadi kompos organik, yang berguna untuk memperbaiki kualitas tanah dan lingkungan.
Selain itu, biopori juga efektif dalam mengurangi genangan air dan mencegah banjir.
Kegiatan sosialisasi ini diinisiasi oleh Tantry Arifah Ridmadhany dan diikuti oleh lebih dari 20 ibu-ibu warga Desa Gemantar. Acara ini diselenggarakan di kediaman ketua PKK RT 12 di Dusun Beku, Desa Gemantar.
Antusiasme tinggi terlihat dari para peserta yang aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan demonstrasi.
Sosialisasi dimulai dengan pengenalan konsep biopori dan manfaatnya. Selanjutnya, Tantry bersama tim KKN melakukan demonstrasi cara membuat dan menanam pipa biopori menggunakan alat sederhana.
Setelah demonstrasi, para ibu-ibu diajak untuk langsung mempraktikkan pembuatan lubang biopori di lingkungan rumah mereka, dengan bantuan dari tim KKN jika diperlukan.
Teknologi biopori yang diperkenalkan dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah organik di Desa Gemantar. Selain membantu mengolah sampah dapur menjadi kompos yang bermanfaat, biopori juga berperan penting dalam meningkatkan daya resap air tanah, mengurangi risiko banjir, dan memperbaiki kualitas lingkungan secara keseluruhan.
Program ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Gemantar.
Diharapkan dengan adanya program ini, para warga dapat terus menerapkan teknologi biopori di rumah masing-masing, sehingga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.