Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 7 Mei 2024 19:49 WIB

Banjir di Demak Sebabkan Kerugian Rp22 Miliar Pada Sektor Budi Daya Ikan


					Banjir di Demak Sebabkan Kerugian Rp22 Miliar Pada Sektor Budi Daya Ikan Perbesar

DEMAK, anewsidmedia.com – Banjir yang melanda Kabupaten Demak pada Maret lalu menyebabkan kerugian cukup signifikan di sektor budi daya ikan. Seperti bencana Februari, banjir kedua di Demak disebabkan tanggul jebol Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak.

Menurut Plt Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan Demak, Siti Sunarti mengatakan, kalkulasi akhir kerugian budi daya mencapai miliaran rupiah.

“Rata-rata mereka sudah antisipasi karena bencana yang kedua, jadi ini total nilai kerugian ada Rp 22,1 M,” ujar Siti.

Budi daya perikanan terdampak banjir meliputi kolam ikan air tawar dan payau dengan luasan mencapai lebih dari 2.000 hektar.

“Itu ada 2.128 hektare yang kena banjir. Dari total keseluruhan 5.552 hektar. Kalau kolamnya lele sama nila, kalau tambaknya udang dan bandeng,” terangnya.

Rincian kolam dan tambak terdampak banjir, Kecamatan Sayung 750,70 (ha), Karangtengah 281,52 (ha), Wedung 570,60 (ha), Bonang 522,93 (ha), Guntur 0,96 (ha), Kebonagung 0,43 (ha), Dempet 0,01 (ha), Demak 0,41 (ha), dan Kecamatan Wonosalam 0,515 (ha).

Berita Terkait:  Stasiun Tawang Semarang Kembali Beroperasi Usai Terhenti Karena Banjir

Siti menjelaskan, angka kerugian tersebut disusun oleh tim dan akan dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperoleh bantuan.

“Kita ajukan sesuai dengan kerugian mereka, ada sarpras meliputi mesin-mesin, kemudian ada pakan, benih, kemudian ada juga kerugian tambaknya nanti kita hitung,” tutur dia.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan