Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 26 Apr 2024 22:17 WIB

PSBPS UMS Lakukan Roadshow Pelatihan Nasional “Pancasila Sebagai Laku”, Dari Jakarta Hingga Papua


					PSBPS UMS Lakukan Roadshow Pelatihan Nasional “Pancasila Sebagai Laku”, Dari Jakarta Hingga Papua Perbesar

SOLO, anewsidmedia.com – Pusat Studi Budaya dan Perubahan Sosial Universitas Muhammadiyah Surakarta (PSBPS UMS) berupaya menguatkan kembali ideologi Pancasila dalam kesadaran berbangsa dan bernegara, melalui jalan kultural dan pedagogis. Hal ini diwujudkan melalui pendalaman konsep Pancasila dalam tiga dimensi, yaitu pengetahuan, keyakinan dan penghayatan, serta praktik hidup.

Ketiga dimensi ini oleh PSBPS UMS dituangkan dalam program dengan tajuk “Revitalisasi, Institusionalisasi, dan Standardisasi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi Indonesia” (RISP3TI).

Direktur Eksekutif PSBPS UMS Dra. Yayah Khisbiyah, M.A., menyampaikan upaya dari pelaksanaan program RISP3TI dilatarbelakangi pandangan mahasiswa terhadap lambang negara indonesia. Meskipun Pancasila diakui sebagai falsafah dan pondasi keindonesiaan, penerapannya belum menjadi kebiasaan yang mewujud dalam kehidupan sehari-hari.

“Sikap dan perilaku publik, serka kebijakan kelembagaan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila belum terintegrasi secara sistemik lembaga-lembaga pendidikan dan organisasi keagamaan. Kondisi ini juga terjadi pada generasi muda yang sering disebut sebagai milenial, termasuk mahasiswa. Akibatnya, sebagian mahasiswa mencari arah atau pandangan alternatif di luar kerangka Pancasila,” ungkapnya pada Jumat, (26/4).

Menindaklanjuti hal tersebut, pada tahun 2024 ini, PSBPS UMS memperluas jangkauan geografis Pelatihan Nasional RISP3TI, dari target awal 24 mitra perguruan tinggi swasta dan negeri di Jawa pada 2023, menjadi 50 universitas dari berbagai penjuru Indonesia.

Berita Terkait:  Akselerasi Muhammadiyah dalam Pendayagunaan Wakaf untuk Penguatan Ekonomi Ummat dan Bangsa

Penyelenggaraan pelatihan ini dilakukan di 6 hub wilayah: DKI Jakarta dan sekitarnya, Kalimantan, Sumatera, Jawa Timur dan Indonesia Timur, Jawa Tengah, dan Papua. Pelatihan pertama diadakan pada tanggal 23-25 April 2024 untuk daerah hub Jawa Barat dan Jakarta di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Dalam pelatihan tersebut, Direktur Eksekutif PSBPS UMS juga menyampaikan perihal revitalisasi dari Pendidikan lambang negara.

“Memilih revitalisasi dan institusionalisasi Pendidikan Pancasila di lingkungan universitas sebagai strategi transformasi sosial berjangka Panjang dan berkesinambungan. PSBPS UMS beserta mitra-mitra kolaborasi berusaha memastikan bahwa materi pembelajaran Pendidikan Pancasila yang disampaikan dalam program ini relevan dengan perkembangan sosial-politik mutakhir, berpendekatan inklusif dan inovatif,” terang Yayah.

Dia meneruskan, di tengah kemunduran demokrasi, menurunnya keteladanan kepemimpinan nasional, dan berbagai pelanggaran terhadap asas Pancasila, program ini diharapkan membentuk pola pikir kritis-konstruktif mahasiswa, agar memahami, meyakini, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila yang oleh persyarikatan Muhammadiyah dijunjung sebagai darul ahdi wal syahadah.

Tujuan akhir dari program ini adalah perubahan sosial positif dalam memperbaiki tata kelola negara dan mendorong pembangunan bangsa yang damai-inklusif, berkeadilan dan berkeadaban.

Berita Terkait:  Kapal Tangker Indonesia Bisa Lewati Laut Merah dengan Aman Bikin Heran Amerika

Kemudian, Prof. Ma’mun Murod, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, dalam sambutannya menyoroti pentingnya memahami Pancasila sebagai falsafah tengahan yang bersifat wasathiyah, bukan ekstrem.

Dia menerangkan, lambang negara tersebut adalah hasil dialektika antara berbagai perspektif tentang dasar negara, menciptakan sintesis yang sejalan dengan nilai-nilai fundamental dalam Islam dan Pancasila adalah sintesis yang memperhitungkan berbagai perspektif dan nilai, diharapkan generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

Dr. Mohammad Thoyibi, mewakili Lembaga Bahasa dan Ilmu Pengetahuan (LBIPU UMS) dalam pelatihan itu memaparkan tentang temuan hasil survey bahwa materi pembelajaran Pendidikan Pancasila dipersepsikan kurang kontekstual, metode pembelajarannya membosankan, dan capaian pembelajaran pada ranah afektif dan perilaku masih terbatas.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan