Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 23 Apr 2024 16:10 WIB

Memanfaatkan Situasi saat Unjuk Rasa Sengketa Pilpres di Monas, Seorang Pria Diamankan karena Dugaan Mencopet


					Memanfaatkan Situasi saat Unjuk Rasa Sengketa Pilpres di Monas, Seorang Pria Diamankan karena Dugaan Mencopet Perbesar

JAKARTA, anewsidmedia.com – Seorang pria diduga pencopet berhasil diamankan oleh massa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di Patung Kuda, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Senin (22/4/2024).

Orator aksi tersebut, yang berbicara dari panggung di depan Patung Kuda Monas, menyampaikan bahwa beberapa peserta aksi kehilangan handphone mereka.

“Diperlukan bantuan untuk menemukan handphone Oppo dan Samsung seri A. Mohon kepada siapa pun yang menemukannya untuk datang ke panggung,” ujar seorang perempuan dari mobil orasi.

Kemudian, pada Pukul 13.15 WIB, massa berhasil menangkap seorang pria yang diduga sebagai pencopet.

Terduga pencopet tersebut dikerumuni oleh massa aksi dan dihadapi dengan kemarahan dari beberapa peserta yang merasa terganggu. Namun, sebagian massa juga membawa terduga pencopet ke pos keamanan.

Pelaku tersebut kemudian dibawa ke ruangan di area gedung Sapta Pesona untuk menenangkan massa dan agar aksi unjuk rasa dapat dilanjutkan kembali.

Sekitar pukul 13.30 WIB, massa aksi kembali melakukan unjuk rasa sambil mendengarkan sejumlah orator yang mengkritisi kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Berita Terkait:  Tasmi’ 5 Juz Sekali Duduk Jadi Salah Satu Program Unggulan Pondok Shabran UMS

Saat ini, Mahkamah Konstitusi (MK) sedang menggelar sidang untuk menentukan hasil sengketa perselisihan hasil pemilu (PHPU) Pemilu 2024. Ribuan personel kepolisian telah disiagakan untuk mengamankan kegiatan masyarakat yang akan melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung MK.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa total ada 7.783 personel yang disiagakan di sekitar MK, Bawaslu RI, dan Monas.

Pengalihan lalu lintas akan dilakukan secara situasional tergantung pada kondisi lapangan. Jika situasi membutuhkan, pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan.

Masyarakat yang hendak melintas di depan Gedung MK diminta untuk mencari jalan alternatif karena akan ada aksi unjuk rasa menjelang putusan MK terkait sengketa hasil Pemilu 2024.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan