Menu

Mode Gelap

Budaya · 19 Apr 2024 21:40 WIB

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Siap Ikuti Program ZI-WBK


					Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Siap Ikuti Program ZI-WBK Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) siap mengikuti program pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB). Pada tahun ini Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah ditunjuk oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sebagai salah satu satuan kerja (satker) yang diusulkan dalam pembangunan ZIW-BK.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Syarifuddin.

“ZI-WBK ini merupakan predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar program manajemen perubahan, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan pengawasan. Sebagai instansi pemerintah kami harus terus meningkatkan layanan kepada masyarakat,” ujar Syarifuddin, Jumat (19/4).

Syarifuddin menjelaskan bahwa pelaksanaan reformasi birokrasi merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sudah tiga tahun mengikuti pembangunan ZI-WBK dan pada tahun 2023 telah mendapatkan sertifikat dan pengakuan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Berita Terkait:  Mahasiswa KKN Undip Bantu UMKM Desa Gemantar Melalui Penyuluhan Pemasaran Tepat

“Pada tahun ini kami tengah mempersiapkan pembangunan ZI-WBK agar mendapatkan sertifikat dan pengakuan dari Kemen PANRB,” ungkapnya.

Sementara itu, Koordinator Pembangunan ZI-WBK yang juga Koordinator KKLP Kosakata dan Istilah, Ema Rahardian, M.Hum., mengatakan bahwa pihaknya berharap pelaksanaan reformasi birokrasi dapat berjalan sesuai dengan arah yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pihaknya perlu melakukan pemonitoran dan evaluasi secara berkala untuk mengetahui kemajuan dari hasil pelaksanaannya.

“Pemonitoran ini juga dimaksudkan untuk memberikan masukan dalam menyusun rencana aksi perbaikan berkelanjutan bagi pelaksanaan reformasi birokrasi tahun berikutnya, bukan hanya pengusulan sebagai instansi ZI-WBK,” jelas Ema.

Ema menjelaskan bahwa terdapat dua komponen yang harus dibangun oleh instansi pemerintah dalam pembangunan Zona Integritas menuju ZI-WBK, yaitu komponen pengungkit dan komponen hasil. Tercapainya komponen hasil ini bergantung pada keberhasilan penerapan komponen pengungkit.

“Oleh karena itu, komponen pengungkit menjadi faktor penentu pencapaian sasaran hasil pembangunan Zona Integritas menuju WBK, yaitu pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat,” tegasnya.

Berita Terkait:  Industri Kesehatan Tiongkok Bakal Tanam Investasi di Jateng, Nana Sudjana Sebut Mampu Tingkatkan Perekonomian

Semua pegawai, lanjut Ema, berkomitmen membangun sikap dan prinsip yang memenuhi persyaratan sebagai instansi ZI-WBK. Setiap tahun, untuk mengawali pelaksanaan program kegiatan tahunan, semua pegawai menadatangani pakta integritas yang berisi komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta menghindari perbuatan dan sikap korupsi, kolusi, dan nepotisme, termasuk menolak grativikasi atau sejenisnya.

“Kami berharap hal itu dapat terus-menerus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan