Menu

Mode Gelap

Politik · 20 Mar 2024 23:57 WIB

Ketua DPRD Sebut Perlu Koordinasi Pemda dan Pusat untuk Atasi Banjir Grobogan


					Ketua DPRD Sebut  Perlu Koordinasi Pemda dan Pusat untuk Atasi Banjir Grobogan Perbesar

GROBOGAN, anewsidmedia.com – Banjir yang terjadi akibat cuaca ekstrim di Kabupaten Grobogan menjadi PR besar Pemda. Meluasnya banjir yang melanda kabupaten terluas kedua di Jawa Tengah itu ditengarai karena wilayah hulu Sungai Lusi terus mengirimkan debit air ditambah cuaca juga masih sering turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. 

Hasil kaji cepat yang dihimpun tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Grobogan per Jumat (15/3) pukul 20.00 WIB, banjir telah berdampak di 113 desa yang terbagi di 13 kecamatan dari total 19 wilayah kecamatan. Dengan kata lain, 68% wilayah Kabupaten Grobogan telah terdampak banjir yang dipicu oleh cuaca ekstrem akibat adanya gangguan di atmosfer.

Beberapa wilayah kota Purwodadi bahkan sempat terendam hingga menyebabkan pusat kota lumpuh. 

Ketua DPRD Agus Siswanto menyebut bahwa untuk menangani banjir di Grobogan ke depan harus dilakukan koordinasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Pasalnya sungai-sungai yang mengelilingi pusat kota adalah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Sungai Lusi, Tuntang, Glugu itu semua kewenangannya milik pusat. Jadi dalam hal ini kami mendorong pemda yaitu Dinas PU (Pekerjaan Umum) supaya koordinasi dengan Kementerian untuk menangani permasalahan ini,” ungkapnya. 

Berita Terkait:  Jelang Tahapan Inti Pemilu 2024, Karo Ops Polda Jateng: Samapta Ujung Tombak Preventif

Belajar dari peristiwan banjir ini, Agus menginginkan dalam hal penyusunan Detail Engineering Design (DED) supaya diperhitungkan kemungkinan kerusakan dan bencana akibat cuaca ekstrim hingga menyebabkan luapan sungai. 

Untuk diketahui banjir menerjang Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Sebanyak 113 Desa di 13 Kecamatan terendam. banjir ini disebabkan luapan air Sungai Lusi.

Laporan situasi yang disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan menginformasikan bahwa banjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa di awal bulan Februari lalu. Bahkan ketinggian muka air juga lebih tinggi dan bertahan dalam durasi yang cukup lama.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi