Menu

Mode Gelap

Budaya · 17 Mar 2024 05:32 WIB

“Squall Line” Jadi Penyebab Semarang dan Sekitarnya Banjir 


					“Squall Line” Jadi Penyebab Semarang dan Sekitarnya Banjir  Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Banjir merendam sejumlah wilayah di Kota Semarang akibat hujan deras yang terjadi pada Rabu sore (13/3). Sebuah akun media sosial ramai membahas fenomena banjir di Semarang terjadi akibat fenomena “squall line”. Pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap hujan lebat di Semarang ini tak lepas dari andil bibit siklon 18S yang bergerak lambat.

“Sejak awal (11 Maret) dari prediksi berbasis model skala meso yg kami kembangkan bahwa vorteks (091S) yg berubah jadi bibit siklon 18S akan cenderung bergerak lambat dgn orientasi dari barat menuju timur. Hal ini karena tekanan rendah di timur yg kini telah jadi dua vorteks (pusaran),” kata Erma di Twitter, Kamis (14/3).

Lantaran bergerak lambat, bibit siklon ini memicu banyaknya pembentukan badai squall line.

“Pergerakan yg lambat dan tidak segera menjauh menuju Australia inilah yg telah memicu propagasi hujan yg kuat dan maraknya pembentukan badai squall line pemicu hujan persisten berhari-hari bahkan intensitas hujan pun bisa ekstrem, yg disertai angin kencang,” jelas Erma.

Menurut National Weather Service (NWS) Amerika Serikat, squall line atau garis squall merupakan salah satu tipe badai.Terkadang badai petir akan terbentuk dalam garis yang dapat memanjang ke samping hingga ratusan mil. ‘Garis badai’ ini dapat bertahan selama berjam-jam dan menghasilkan angin dan hujan es yang merusak,” demikian keterangan NWS dalam laman resminya.

Berita Terkait:  Menkes Budi Sebut Sejumlah Strategi Disiapkan Guna Antisipasi Pandemi Covid-19

Lantaran bergerak lambat, bibit siklon ini memicu banyaknya pembentukan badai squall line.

“Pergerakan yg lambat dan tidak segera menjauh menuju Australia inilah yg telah memicu propagasi hujan yg kuat dan maraknya pembentukan badai squall line pemicu hujan persisten berhari-hari bahkan intensitas hujan pun bisa ekstrem, yg disertai angin kencang,” jelas Erma.

Menurut National Weather Service (NWS) Amerika Serikat, squall line atau garis squall merupakan salah satu tipe badai.Terkadang badai petir akan terbentuk dalam garis yang dapat memanjang ke samping hingga ratusan mil. ‘Garis badai’ ini dapat bertahan selama berjam-jam dan menghasilkan angin dan hujan es yang merusak,” demikian keterangan NWS dalam laman resminya.

“Update: terpantau squall line di Semarang yg semakin memanjang. Waspada banjir bandang ya. Yang di sekitar DAS agar siaga evakuasi mandiri,” ujar dia.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Meniadakan Mudik Gratis Sepeda Motor

23 Februari 2025 - 11:19 WIB

Trending di Ekonomi