Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 16 Feb 2024 16:53 WIB

Ubah Limbah Dapur Jadi Tanaman Menghasilkan! Mahasiswa KKN Undip Berikan Sosialisasi Mengenai Re-grow Limbah Dapur Sayuran Sebagai Alternatif Saat Masa Krisis


					Sosialisasi kepada Ibu-ibu PKK Desa Nyalembeng

Perbesar

Sosialisasi kepada Ibu-ibu PKK Desa Nyalembeng

PEMALANG, anewsidmedia.com – Limbah dapur merupakan salah satu permasalahan besar di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yaitu sekitar 20,9 juta ton per tahunnya. Salah satu limbah dapur yang banyak diproduksi yaitu sisa sayuran segar yang tidak terpakai atau dikonsumsi, seperti bagian batang, akar dan bonggol.

Bagian tanaman tersebut dapat digunakan untuk menanam kembali atau re-grow yang dapat menghasilkan tanaman baru. (27/01/2024)

Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim I Undip 2023/2024 Program Studi Agroekoteknologi yaitu Anandita Putri Sekar Nurhaliza melakukan sosialisasi mengenai re-grow limbah dapur sayuran yaitu budidaya tanaman dengan cara menanam kembali menggunakan bagian sisa tanaman yang telah dikonsumsi.

Hal ini memiliki keuntungan yaitu untuk mengurangi produksi sampah dapur, menghemat uang karena tidak perlu mengeluarkan untuk membeli sayuran, dan kebutuhan sayur segar dapat terpenuhi.

Contoh Tanaman Hasil Re-grow

Sosialisasi ini diberikan kepada Ibu-ibu PKK Desa Nyalembeng dengan membawa dan membagikan contoh tanaman yang digunakan yaitu daun bawang dan kangkung sisa memasak dan sudah dilakukan re-grow selama 7 hari.

Berita Terkait:  Ketahanan Produk Keripik Adalah Kunci, Mahasiswa KKN UNDIP merancang Alat Sealer untuk meningkatkan daya tahan Produk UMKM Keripik

Sosialisasi ini diharapkan dapat diterapkan sebagai salah satu pengelolaan sampah dapur dan mengurangi produksi sampah di Indonesia. Selain itu, kebutuhan sayuran segar pada skala rumah tangga dapat terpenuhi melalui re-grow limbah dapur sayuran.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Trending di Pendidikan