PEMALANG, anewsidmedia.com – Limbah dapur merupakan salah satu permasalahan besar di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara yaitu sekitar 20,9 juta ton per tahunnya. Salah satu limbah dapur yang banyak diproduksi yaitu sisa sayuran segar yang tidak terpakai atau dikonsumsi, seperti bagian batang, akar dan bonggol.
Bagian tanaman tersebut dapat digunakan untuk menanam kembali atau re-grow yang dapat menghasilkan tanaman baru. (27/01/2024)
Oleh karena itu, mahasiswa KKN Tim I Undip 2023/2024 Program Studi Agroekoteknologi yaitu Anandita Putri Sekar Nurhaliza melakukan sosialisasi mengenai re-grow limbah dapur sayuran yaitu budidaya tanaman dengan cara menanam kembali menggunakan bagian sisa tanaman yang telah dikonsumsi.
Hal ini memiliki keuntungan yaitu untuk mengurangi produksi sampah dapur, menghemat uang karena tidak perlu mengeluarkan untuk membeli sayuran, dan kebutuhan sayur segar dapat terpenuhi.

Sosialisasi ini diberikan kepada Ibu-ibu PKK Desa Nyalembeng dengan membawa dan membagikan contoh tanaman yang digunakan yaitu daun bawang dan kangkung sisa memasak dan sudah dilakukan re-grow selama 7 hari.
Sosialisasi ini diharapkan dapat diterapkan sebagai salah satu pengelolaan sampah dapur dan mengurangi produksi sampah di Indonesia. Selain itu, kebutuhan sayuran segar pada skala rumah tangga dapat terpenuhi melalui re-grow limbah dapur sayuran.