SRAGEN, anewsidmedia.com – Masyarakat Indonesia sebentar lagi menyambut pesta demokrasi 5 tahun sekali, yaitu Pemilu 2024. Jelang agenda akbar yang penting bagi masa depan Indonesia itu, pemilih dihadapkan berbagai dinamika pemilu yang kian kompleks. Mulai dari money politic, berita hoaks, kampanye hitam (black campaign), sampai polarisasi dan politik identitas tengah terjadi, baik secara terang-terangan maupun terselubung.
Keadaan itu menjadi faktor yang dapat memengaruhi pemilih dalam menentukan pilihannya saat memasuki bilik suara. Hal ini perlu diwaspadai mengingat pemilih di Indonesia belum sepenuhnya adalah pemilih rasional. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya suara pemilih yang berpotensi disalahgunakan.
Kehadiran pemilih rasional menjadi penting untuk mengawal pemilu agar suara lebih bijak digunakan untuk memilih calon pemimpin yang terbaik sesuai dengan kebutuhan atas permasalahan rakyat selama ini.
Situasi tersebut membuat salah satu mahasiswa KKN TIM 1 Undip, yakni Putri Dwi Febriyanti dari program studi Ilmu Pemerintahan, mengenalkan literasi kebijakan kepada masyarakat yang menjadi pemilih di Pemilu 2024 nantinya.
Pengenalan ini dilakukan terhadap warga di Dukuh Magersari RT 13 dan RT 14, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah di sela kegiatan arisan ibu-ibu di wilayah tersebut pada Rabu, 31 Januari 2024. Putri memberikan pengenalan mengenai serba serbi pemilu, diikuti dengan diskusi yang interaktif antara mahasiswa dengan masyarakat.
Lebih lanjut, Putri juga memberikan pemahaman mengenai makna dari literasi itu sendri, diikuti dengan penjelasan mengenai pentingnya melakukan literasi, terutama literasi terhadap kebijakan atau isu yang ditawarkan oleh kontestan Pemilu 2024.
Tidak hanya itu, warga juga diberikan referensi literasi kebijakan bagi masyarakat melalui kode batang (barcode) dan pranala (link) yang mudah diakses dan disebarluaskan, dengan sumber yang kredibel, yakni Bijak Memili, Kawula, dan portal resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pengenalan literasi kebijakan juga didukung oleh pemberian poster dari mahasiswa KKN UNDIP untuk masyarakat.

Proses pengenalan literasi kebijakan ini diharapkan dapat sebagai awal meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya memilih berdasarkan kebijakan/isu yang ditawarkan oleh tiap kontestan. Selain itu, literasi kebijakan yang dikenalkan juga diharapkan dapat menjadikan pemilu yang akan dihadapi masyarakat menjadi pemilu yang berkualitas.