JAKARTA, anewsidmedia.com – Amerika Serikat (AS) dibuat heran oleh kapal pengangkut minyak (tangker) Indonesia yang berani melewati Laut Merah yang sedang terjadi konflik.
Hal tersebut diketahui melalui pelacakan kapal bahwa dua buah kapal tangker yang menyimpang dari Laut Merah telah memtur balikan kemudi dan berhasil melewati selat Bab al-Mandab yang memisahkan antara benua Asia dengan benua Eropa.
Menurut keterangan London Stock Exchange Group (LSEG) dan perusahaan pelacakan kapal Kple, kembalinya dua kapal itu terjadi hampir seminggu setelah Inggris dan Amerika Serika memberikan serangan ke Houthi, Yaman.
Pada tanggal 17/1), Dua kapal pembawa bahan bakar berat tersebut, yaitu kapal Gamsunoro dari Indonesia dan Free Spirit dari Kepulauan Marshall yang berhasil melewati laut tersebut.
Selanjutnya, informasi terakhir kedua kapal tersebut yaitu berlabuh ke salah satu sentral bahan bakar minyak terbesar di dunia yang berlokasi di Fujairah, Uni Emirat Arab (UEA).
Dikutip dari sumber berita Reuters, dalam seminggu terakhir, kapal Gamsunoro dan Free Spirit sebelumnya telah memberikan sinyal bahwa akan singgah ke Pelabuhan Laut Merah.
Adapun, kepala eksekutif raksasa minyak Saudi Aramco Amin Nasser menyampaikan kapalnya juga bisa melewati selat Bab al-Mandab sebab ada papi minyak yang menghubungkan fasilitas minyak timur Arab Saudi dan pantai baratnya.
Kemudian berdasarkan data pada Jumat lalu, terdapat 22 kapal pengangkut minyak lainnya yang dipindah atau dihentikan setelah mendapatkan hibauan dari Combined Maritime Forces (CMF) yang terdiri dari 41 negara sebagai anggota dan di pimpin oleh USA di Bahrain supaya kapal tidak menyebrang Selat Bab al-Mandab selama beberapa hari.
Oleh karena itu, sebagian 15 kapal tangker minyak mengambil rute yang lebih jauh di sekitar Tanjung Harapan yang dapat menyita waktu hingga tiga minggu untuk pelayaran antara Asia dan Eropa.
Sisa 7 kapal lainnya, masih berada di Teluk Aden atau daerh Utara Laut Merah.
Mary Melton dari Perusahaan analisis Vortexa mengungkapkan bahwa, rambu lalu lintas kapal tangker yang membawa minyak bumi melalui Bab al-Mandab sebesar 58% lebih rendah dibandingkan pada tahun 2023 lalu, periode (13-17/1/2024).
Ia menambahkan, kapal tangker pengangkut bahan bakar, seperti solar dan bahan bakar jet mendapatkan dampak yang lebih parah, dibandingkan kapal tangker yang mengangkut bahan bakar sisa.