YOGYAKARTA, anewsidmedia.com – Ribuan warga memadati titik nol kilometer, Sabtu pagi (13/1) untuk menuntut penghentian tindakan keji zionis Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Untuk diketahui genosida yang terjadi di Gaza telah berlangsung selama 100 hari lamanya. Kemenkes Palestina di Jalur Gaza pada Rabu (10/1), mengumumkan sedikitnya 23.210 orang telah syahid di Jalur Gaza, di antaranya 10.000 anak-anak, 7000 wanita, 326 tenaga medis, 45 personil tim SAR dan 112 jurnalis. Sedangkan korban luka-luka lebih dari 59.100 orang. 70% korban adalah anak-anak dan wanita.
Ustaz Ridwan Hamidi dari Forum Ukhuwah Islamiyah Yogyakarta mengatakan, genosida yang terus berlanjut di Gaza semakin diperparah oleh sejumlah faktor, termasuk sistem kesehatan yang rapuh, akses terbatas terhadap kebutuhan dasar, dan dampak merusak dari konflik terakhir.
“Populasi sipil, terutama anak-anak dan kelompok rentan, menanggung beban berat krisis ini, dengan akses terhadap makanan, air bersih, dan perawatan medis semakin sulit ditemukan,” kata dia.
Situasi di Gaza, kata dia, telah mencapai titik kritis, dengan bukti yang menunjukkan upaya sistematis dan sengaja untuk menghancurkan seluruh populasi. Lingkup dan skala kekejaman tersebut menuntut intervensi segera dari komunitas global untuk mengakhiri genosida yang sedang terjadi.
“Dalam situasi yang sangat serius ini, kami sebagai bangsa Indonesia dari Daerah Istimewa Yogyakarta mengutuk keras kekejaman zionis Israel,” kata dia.
Pihaknya menuntut agar Pengadilan Internasional bisa turut berperan agar keadilan bisa segera ditegakkan.
Keadilan harus terus hidup karena tindakan Israel di Gaza termasuk kategori genosida karena dimaksudkan untuk menghancurkan sebagian besar kelompok nasional, ras, dan etnis Palestina.