SEMARANG, anewsidmedia.com – Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengikuti kegiatan pengajian dalam rangka pembukaan Majelis Taklim dan Taman Pembelajaran Al Quran (TPQ) Masjid Baiturahim di Kelurahan Pancursari, Tembalang, Minggu(7/1) pagi. Kegiatan diikuti oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, jamaah masjid serta dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pakar Masjid Baiturahim sekaligus rektor Undip, Prof. Suharmono, Dekan Fakultas Sosial Politik Undip, Prof. Hardi dan tamu undangan lainnya.
“Selamat atas pembukaan TPQ, majelis taklim juga kegiatan pemberdayaan masjid yang sejalan dengan program Pemerintah Kota Semarang,” ungkap Wali kota yang akrab disapa Mbak Ita. Lebih lanjut, dirinya berharap keberadaan kegiatan pemberdayaan masjid ini mampu menjadi embrio usaha yang bisa mensejahterakan masyarakat. Terlebih, adanya dukungan dari Prof. Suharnomo selaku Ketua Free Trade Agreement (FTA) atau Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) yang memberikan pendampingan bagi pelaku usaha untuk melakukan perdagangan luar negeri.
Menurut mbak Ita, keberhasilan perdagangan itu tidak harus pada barang-barang besar, tetapi bisa dimulai dari hal kecil. Dicontohkannya, perdagangan vanili ke Paris, Perancis yang dilakukan oleh seorang ibu dengan memanfaatkan lahan di lantai 2 rumahnya mampu menghasilkan pemasukan 8 juta rupiah. Contoh lain, penjualan ganggang laut oleh seorang pemuda ke Cina sebagai bahan kosmetik.
Dukungan infrastruktur juga diberikan Mbak Ita dengan rencana menghaluskan jalan menuju masjid dalam waktu dekat. Ke depan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro serta DMI untuk mendorong kegiatan pemberdayaan ekonomi masjid Baiturrahim. “Baik untuk kegitan bisnis, bantuan sosial, kegiatan Pasar Rakyat Murah dan Aman (PAK RAHMAN), kerja sama dengan BUMN, Dispertan untuk penyediaan bahan pokok harga murah serta lainnya,” ungkap Wali kota.
Melalui peresmian TPQ Masjid Baiturrahim, Mbak Ita juga berharap akan menjadi langkah bersama menjadikan anak-anak generasi emas yang berakhlak mulia. “Generasi emas mendatang tidak hanya diharapkan pintar dari segi pendidikan tetapi juga akhlak serta karakter,” harap Wali kota. Dirinya juga berharap masjid Baiturrahim ini bisa menjadi contoh masjid yang senantiasa guyub, makmur dan memakmurkan jamaah serta warga masyarakat. Dicontohkan Wali kota seperti Masjid Jogokaryan Yogyakarta yang mampu membuat kegiatan untuk mensejahterakan warganya.
