Menu

Mode Gelap

Hukum · 6 Jan 2024 23:34 WIB

Pari Jawa Terancam Punah, Begini Penjelasan Ahli Perikanan dan Kelautan UNAIR


					Pari Jawa Terancam Punah, Begini Penjelasan Ahli Perikanan dan Kelautan UNAIR Perbesar

JAKARTA, anewsidmedia.com – Ahli perikanan dan kelautan Universitas Airlangga (Unair) Amin Alamsjah menyatakan pari jawa telah lama masuk dalam kategori hewan terancam punah. Kini hewan tersebut dinyatakan sebagai hewan pertama yang punah akibat ulah manusia.

Kepunahan ini terjadi berangsur-angsur dengan bertahap. Amin menjelaskan pari jawa merupakan hewan yang berkembangbiak secara ovovivipar sehingga membutuhkan media yang baik dalam proses perkembang biakan. Selain itu, dibutuhkan nutrisi berupa ikan kecil atau udang untuk melangsungkan hidup.

Menurut Amin, ada beberapa faktor penyebab kepunahan ini terjadi. Di antaranya adanya penangkapan ikan yang notabene menyebabkan kerusakan ekstrem seperti penggunaan bom ikan atau bahan kimia. Selain itu, overfishing di sejumlah lokasi juga menjadi salah satu faktor punahnya pari jawa.

“Penyebabnya juga dapat terjadi karena terdapat spesies invasif. Tapi hal lain yang tidak kalah kuat ialah degradasi habitat,” kata Amin dikutip dari laman Unair.

Amin mengatakan hal itu dapat terjadi karena pembangunan di daerah pesisir, seperti pembangunan dermaga atau tambak intensif. Pada akhirnya, pembangunan itu memangkas green belt sebagai salah satu media perkembangbiakan spesies air seperti ikan atau udang.

Berita Terkait:  BPBD Boyolali Imbau Warga Tetap Waspada Dampak Erupsi Gunung Merapi

Selain itu, degradasi habitatdapat terjadi ketika terdapat kegiatan ekstraksi habitat, seperti eksploitasi pasir, perdagangan biota ilegal, hingga limbah pabrik yang dibuang secara langsung dan perubahan iklim. Terdapat beberapa organisme yang tidak bisa beradaptasi pada naiknya suhu air karena cairnya es di kutub utara.

Amin pun menyebut sebagian besar perilaku manusia menyebabkan perubahan ekosistem, seperti rusaknya parameter kualitas air dan perubahan lingkungan. Sebenarnya, ada wilayah perairan yang berperan sebagai buffer (penetral). Sayangnya, pada titik tertentu dapat terjadi over carrying capacity dalam menampung bahan toxic sehingga terjadi degradasi ekosistem.

Melihat fenomena tersebut, Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan itu menilai pentingnya edukasi bagi masyarakat untuk mencegah kepunahan spesies lain. Menurut dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan juga harus membuat daftar spesies yang lebih intern dan mendetail mengenai status keberadaanya, termasuk melakukan sosialisasi ke stakeholder, utamanya nelayan.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan