Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 4 Jan 2024 21:56 WIB

Penyaluran Bantuan Pangan untuk Warga Sragen Berupa Beras 15 Ton dan 7.500 Mie Mocaf


					Penyaluran Bantuan Pangan untuk Warga Sragen Berupa Beras 15 Ton dan 7.500 Mie Mocaf Perbesar

SRAGEN, anewsidmedia.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan pangan berupa 15 ton beras dan 7.500 mie mocaf kepada warga Kabupaten Sragen. bantuan itu secara simbolis diberikan oleh Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana kepada warga di Balai Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kamis (4/1/2024).

Dari jumlah bantuan itu, rinciannya adalah sebanyak 10 ton beras dan 5.000 pack mie mocaf dibagikan untuk 1.000 KK warga Desa Katelan Kecamatan Tangen. Sedangkan 5 ton beras dan 2.500 pack mie mocaf untuk 500 KK warga Desa Sambi Dhuwur, Kecamatan Tanon. Jadi, setiap KK mendapatkan 10 kg beras dan 5 pack mi mocaf.

bantuan pangan itu, kata Nana diberikan untuk membantu keluarga miskin. bantuan diberikan di kedua lokasi tersebut karena angka kemiskinannya masih cukup tinggi. “Jadi kegiatan ini kita peruntukkan bagi masyarakat yang memang membutuhkan. Karena mereka termasuk masyarakat miskin,” tutur Nana.

Dalam pemberian bantuan itu, Pemprov Jateng sengaja juga memberikan bahan pangan berupa mie mocaf yang terbuat dari singkong. Tujuannya untuk mengenalkan pangan lokal, supaya masyarakat tidak hanya tergantung dengan beras dan mie dari terigu yang bahan bakunya harus diimpor. “Jadi mie mocaf buatan Karanganyar. Ini sangat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat,” tuturnya.

Berita Terkait:  Sinergitas Pemprov Jateng dan Lanal Semarang Sosialisasikan Zona Tangkapan Ikan untuk Minimalisir Konflik Antar Nelayan

Program pemberian bantuan pangan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Pemprov Jateng kepada masyarakat kurang mampu. Kegiatan ini akan dilakukan di seluruh wilayah Jateng yang kantong kemiskinannya tinggi.

Salah satu penerima bantuan dari Desa Katelan, Muniroh mengaku, bersyukur mendapat bantuan pangan dari Pemprov. bantuan yang diterima bisa mengurangi beban pengeluaran keluarga. Apalagi, suaminya hanya bekerja sebagai buruh tani yang penghasilannya tidak menentu.

“Alhamdulillah senang sekali. Suami kerja (buruh) tani. Per bulan penghasilannya tidak pasti. Apalagi saat musim kemarau kemarin tidak panen,” tuturnya.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan