Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 31 Des 2023 16:49 WIB

Kisah Menarik Kehidupan Mahasiswa Santri, Antara Bangku Kuliah dan Pondok Pesantren


					Kisah Menarik Kehidupan Mahasiswa Santri, Antara Bangku Kuliah dan Pondok Pesantren Perbesar

SEMARANG, anewsidmedia.com – Dalam perjalanan hidup yang penuh dinamika modern, terdapat sekelompok santri yang menjalani dualitas unik, memadukan kehidupan kampus dengan kekhasan menjadi santri di pesantren. Mereka tidak hanya berupaya menimba ilmu di bangku kuliah, namun mereka juga menempuh perjalanan spiritual di pesantren. Terdapat kisah menarik tentang kehidupan pesantren yang sesuai dengan tuntutan akademik kampus modern dan nilai- nilai keagamaan yang kuat di pesantren. Bagaimana dia menyeimbangkan dua dunia yang terkadang bertentangan ini? Mari kita lihat lebih dekat perjalanan unik dan inspiratifnya.

Penulis telah mewawancarai tiga santri dari Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu yang terletak di Tembalang, Kota Semarang yang juga merupakan mahasiswa aktif dari berbagai universitas di Kota Semarang. Tiga mahasiswa tersebut (Diana, Nila, dan Susi) berbagi pengalaman mereka dalam menjaga keseimbangan antara tuntutan akademis dan kewajiban keagamaan.

Gambar Diana (kanan), Nila (tengah), dan Susi (kiri)

Diana (21) merupakan mahasiswa program studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro menekankan pentingnya memprioritaskan keduanya dengan mengelola waktu secara optimal. Dia juga berbagi pengalaman saat melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah yang sangat religius, di mana dia merasa dituntut untuk memimpin tahlil dan memberi materi perkuliahan yang dapat diterapkan di masyarakat.

Berita Terkait:  Gempa Bumi dengan Magnitudo 4,8 di Sumedang, Status Gawat Darurat Ditetapkan Hingga 7 Januari

Kemudian, Nila (20) merupakan mahasiswa program studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro menekankan bahwa keseimbangan antara akademis dan keagamaan dapat dilakukan dengan melaksanakan tuntunan yang sudah ada semaksimal mungkin. Dia juga mencatat perbedaan lingkungan saat melaksanakan ibadah di pesantren yang mendukung, dibandingkan dengan lingkungan kampus di mana teman- temannya memiliki praktik keagamaan yang berbeda.

Sementara Susi (21) merupakan mahasiswa program studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Muhammadiyah Semarang mengakui bahwa menjaga keseimbangan antara tuntutan akademis di kampus dan kewajiban keagamaan di pondok pesantren merupakan tantangan signifikan. Namun, dengan perencanaan yang baik dan pengelolaan waktu yang efektif, keduanya dapat diakomodasi. Dia juga menyoroti pengalaman berharga yang dia dapatkan dari kegiatan keagamaan di kampus dan pondok pesantren, serta bagaimana nilai-nilai keagamaan tersebut memengaruhi cara dia menghadapi tantangan dan peluang di lingkungan akademis.

Para mahasiswa ini menekankan pentingnya manajemen waktu, nilai-nilai keagamaan, dan pengalaman berharga dalam memperkaya kehidupan akademis mereka. Dengan berbagai pendekatan, mereka berhasil menjaga keseimbangan antara tuntutan akademis dan kewajiban keagamaan di lingkungan kampus yang beragam.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Dikdasmen PWM Sulawesi Selatan Jadi Tuan Rumah OlympicAD VIII Tahun 2026

28 Februari 2025 - 17:28 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan