MAGELANG, anewsidmedia.com – Jathilan merupakan salah satu kesenian yang masih eksis dan masih mendapatkan perhatian dari masyarakat seperti di Desa Tunjungsari, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
Jathilan bagi mereka bukan hanya sebagai seni yang menghibur, namun lebih dari itu. Bagi masyarakat Desa Tujungsari kesenian jathilan merupakan sebuah kesenian yang sudah turun-temurun dan memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat setempat.
Ketua kelompok kesenian Jathilan Kridho Utomo, Mas Hendrik mengatakan bahwa jathilan dijadikan sebagai sarana guyub rukun antara warga, dimana ketika akan ada suatu pagelaran jathilan semua warga akan saling bantu membantu dalam menyiapkan atau masyarakat setempat sering menyebutnya rewang.
“Ketika ada pagelaran jathilan, masyarakat desa akan saling membantu satu sama lainnya dalam mempersiapkan pagelaran tersebut,” ungkapannya saat ditemui pada hari Minggu (8/10/2023)
Melalui jathilan ini nilai kearifan lokal setempat menjadi tidak luntur. Cara mempererat kerukunan antar warga melalui kesenian lokal seperti ini dinilai ampuh. Hal tersebut dibuktikan dengan hingga saat ini jathilan masih dijadikan sebagai sarana bersosialisasi warga setempat.
Selain itu dengan digunakannya kesenian lokal sebagai sarana pemersatu masyarakat membuat kesenian ini terus berlanjut hingga generasi muda.
Salah satu anggota kelompok kesenian jathilan Kridho Utomo, Dimas mengungkapkan bahwa banyak anak kecil yang memiliki minat tinggi terhadap jathilan.
“Anak-anak kecil disini banyak yang suka nonton dan belajar jathilan, biasanya kalau jumat sore anak-anak kecil pada latihan,” ungkap Dimas.