Menu

Mode Gelap

Ekonomi · 30 Des 2023 14:03 WIB

Menjadi Entrepreneur pada Usia Awal 20 dengan Memanfaatkan Tren Vape di Kalangan Mahasiswa


					Menjadi Entrepreneur pada Usia Awal 20 dengan Memanfaatkan Tren Vape di Kalangan Mahasiswa Perbesar

JAKARTA, anewsidmedia.com – Problematika Gen Z pada awal usia 20 tahun salah satunya adalah gengsi, termasuk gengsi untuk selalu bergantung pada orang tua. Tak sedikit mahasiswa dari kalangan Gen Z yang memutuskan untuk menjadi entrepreneur pada usia awal 20. Mereka memulai bisnisnya dari bidang Fnb, jasa, sampai menjual suatu barang.

Revandhy Ridwan (20 tahun), seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta program studi Ilmu Hukum, sudah merintis karirnya sebagai wirausahawan semenjak menempuh semester satu. Ia berpendapat bahwa selain menambah track record di cv, pengalaman kerja, dan relasi, merintis karir sejak usia dini juga dapat meringankan beban orang tua yang sudah membiayai pendidikannya.

“Awal nge-vape itu dari kelas 1 SMP, waktu itu lagi booming-boomingnya vape di Indonesia. Pernah ketahuan guru BK, disita, habis itu sempat berhenti sampai kelas 1 SMA. Lama kelamaan jadi hobi sampai sekarang,” ucapnya.

Menurut Revandhy, hobi merupakan gerbang utama dari usahanya. Ia mengobservasi pasar di sektor vape, bahwasannya kondisi pada saat itu terlalu banyak demand atas vape dan supply yang sedikit sehingga menyebabkan tingginya permintaan atas vape.

Berita Terkait:  Gebyar 20 Tahun Kuku Bima, Irwan Hidayat: Ajang Reuni

“Jadi oportunis itu penting, karena selagi ada kesempatan maka peluang pasar akan terbuka lebar dan penghasilan akan lebih banyak,” imbuhnya.

Awal merintis karirnya, Revandhy menjadi reseller coil vape pertama di wilayah Tangerang Selatan, Tangerang Kota, Depok, dan Jakarta Selatan. Saat ini ia diangkat menjadi district manager yang bertugas mendistribusikan coil vape.

Menurutnya, tren vape dikalangan muda mudi saat ini disebabkan karena perubahan gaya hidup Gen Z. Gen Z sekarang menganggap kebiasaan vaping adalah suatu tren yang keren. Selain itu, mereka menganggap bahwa vape jauh lebih hemat dibandingkan dengan rokok dan dinilai dari tingkat bahayanya, rokok jauh lebih berbahaya daripada vape karena rokok mengandung tar sedangkan vape tidak.

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Unity Sports Center Resmi Dibuka di Semarang, Hadirkan Akademi Tenis Bertaraf Nasional

23 April 2025 - 16:21 WIB

Sido Muncul Berbagi Santunan untuk 1.000 Dhuafa di Kabupaten Semarang

23 Maret 2025 - 08:20 WIB

Abdul Mu’ti: Tidak Perlu Menunggu 2045, Indonesia Emas Sudah Terwujud Kalau…

11 Maret 2025 - 00:25 WIB

Mengubah Kemacetan di Merak, Butuh Satu Komando

8 Maret 2025 - 21:36 WIB

Pertanyaan ini sering muncul dari para pemudik lintas Merak – Bakauheni karena setiap arus mudik Lebaran, seperti Lebaran 2024 terjadi kemacetan panjang sampai Km 97. Saking frustasinya menghadapi kondisi kemacetan yang selalu terjadi pada saat-saat arus mudik Lebaran. Diharapkan pada Lebaran 2025 ini kemacetan Panjang menuju ke Pelabuhan Merak tersebut dapat terurai, bila semua perencanaan yang ada saat ini dilaksanakan secara konsisten. Menurut Ketua DPP Gapasdap (Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) Khoiri Soetomo (19 Februari 2025), pada saat penyelenggaraan angkutan lebaran 2024 di lintas Merak – Bakauheni kendali tertinggi operasional di lapangan bukan berada di bawah Kementerian Perhubungan, melainkan dikoordinasikan oleh pihak Kepolisian.

Pemberantasan Truk Odol dan Pengemudi Tidak Terdidik

28 Februari 2025 - 17:34 WIB

Beri Bantuan Rp 260 Juta, Sido Muncul Adakan Operasi Bibir Sumbing dan Langit-Langit Gratis

25 Februari 2025 - 21:16 WIB

Trending di Kesehatan